“Buat yang mobilitas tiap hari kantor cuma 40 kilo PP, itu cocok banget pake motor listrik,” ungkapnya.
Baca Juga: IMOS 2022: Polytron Perkenalkan Program 'Bebas Khawatir' Baterai Motor Listrik, Begini Penjelasannya
Selain itu, Ridwan Hanif berbagi pandangannya dengan ZONABANTEN.com terkait pertumbuhan mobil dan motor listrik di Indonesia.
Menurutnya, perbandingan kecepatan pertumbuhan antara mobil listrik dengan motor listrik tidak bisa dibandingkan karena kebutuhan yang berbeda.
“Sebenarnya nggak bisa di komparasiin ya, karena keduanya kebutuhannya berbeda,” ujarnya.
Menurut pandangan Ridwan Hanif, konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik masih didasari dengan daya beli.
Baca Juga: Yamaha Luncurkan XMAX 2022 di Indonesia pada IMOS 2022? Berikut Spesifikasinya
“Yang saya lihat saat ini, semuanya kembali lagi ke buying power, karena kan kendaraan listrik ini harganya masih tinggi,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa kendaraan listrik yang akan lebih cepat adaptif adalah kendaraan roda empat.
“Jadi biasanya yang lebih cepat adaptif adalah kendaraan roda empat sih kalo sekarang.”