Garis pertahanan yang tinggi tanpa ditunjang dengan pemain yang mumpuni dalam bermain dengan taktik ini ingin membuat ruang antara garis pertahanan dan kiper sering diekspos lawan.
Dua gol Denmark di pertandingan UNL berasal dari eksploitasi backspace atau ruang di belakang bek.
Situasi ini terjadi berulang kali sepanjang Nations League tahun ini.
Jika Didier Deschamps tetap menerapkan garis pertahanan tinggi tanpa perbaikan hal ini bisa menjadi titik lemah Prancis.
Untuk fase menyerang Didier Deschamps mengatakan bahwa ia merupakan pelatih yang beradaptasi dengan pemainnya.
Ia membuat sistem yang menyesuaikan pemain.
Baca Juga: Jangan sampai Kehabisan! Ini Cara Beli Tiket Konser BLACKPINK di Jakarta dan Link Pembeliannya
Untuk Piala Dunia kali ini, tim hanya punya waktu satu minggu untuk persiapan, karena itu gaya menyerang Prancis bisa berubah tergantung siapa pemain yang diturunkan.
Striker lebih diberi kebebasan untuk berkreasi tanpa dibatasi oleh sistem yang kaku rotasi posisi juga sering terjadi.
Hal ini terutama jika Benzema bermain karena ia sering melebar ke area sayap.