Network
ZONABANTEN.com- Iga Swiatek memperpanjang rentetan permainan tak terkalahkannya yang menjadi 37 pertandingan setelah mengalahkan Lesley Pattinama Kerkhove di babak kedua wimbledon
Dengan skor 6-4, 4-6, 6-3 Swiatek berhasil mengalahkan Kerhove dalam waktu kurang lebih dua jam.
“Yang pasti untuk kepercayaan diri, saya telah membangunnya pada musim ini. Hal itu semakin membaik dan membaik di setiap turnamen,” ujar Swiatek.
“Saya bisa mengatakan grass-court cukup menantang bagi saya, saya tidak akan berbohong. Saya rasa Anda bisa melihat bahwa saya mungkin tidak bermain seefektif seperti di lapangan lain. Pada dasarnya kepercayaan diri saya semakin membaik.
Baca Juga: Mills Pastikan Jersey Baru Timnas Sepak Bola Indonesia Dijual Secara Bebas
“Tetapi turnamen ini cukup menantang dan saya masih harus mencari tahu bagaimana memainkan permainan terbaik di lapangan ini.”
Swiatek akan menantang petenis berkebangsaan Perancis, Alize Cornet di babak berikutnya.
Alize Cornet sendiri berhasil mengalahkan petenis AS, Claire Liu dengan 6-3, 6-3. Pertemuannya dengan Swiatek akan menjadi pertemuan pertama di antara kedua petenis.
Kemenangan Swiatek atas Pattinama Kerkhove membuatnya melampaui catatan 36 kemenangan beruntun yang ditorehkan Monica Seles pada musim 1990 dan menyamai pencapaian Martina Hingis dengan 37 kemenangan beruntun dari awal musim 1997.
Petenis berusia 21 tahun telah memenangkan enam gelar yang ia menangkan di turnamen hard-court (Doha, Indian Wells, dan Miami) dan turnamen clay-court (Stuttgart, Roma, dan French Open), serta dua kemenangan bagi tim Polandia di Billie Jean King Cup (Fed Cup).
Baca Juga: Raih Gelar di French Open, Iga Swiatek Tidak Berharap Banyak di Wimbledon
Swiatek selain menang secara beruntun ia selalu juga berhasil mendominasi setiap laga. Kekalahan set di Wimbledon putaran kedua dari Lesley Pattinama Kerkhove jarang terjadi.
Hal itu karena ini baru kedua kalinya selama kemenangan beruntun ia kehilangan set kedua dan hanya ketujuh kalinya dia membutuhkan tiga set untuk menang.
Dan entah bagaimana, ketika dia kehilangan satu set, dia menjadi jauh lebih baik untuk sisa pertandingan. ***
