Network
ZONABANTEN.com - Ralf Rangnick dilaporkan merasa hanya, Luke Shaw, dan Scott McTominay, yang menunjukkan kualitas yang dibutuhkan untuk membantu Manchester United mengatasi masalah dalam pertandingan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan mereka.
McTominay, bermain 90 menit penuh saat United kalah 4-1 dari rivalnya Manchester City pada hari Minggu 6 Maret lalu, sementara Shaw, melewatkan pertandingan setelah dinyatakan positif terkena virus corona.
Para pemain United dituduh menyerah di babak kedua oleh orang-orang seperti, Roy Keane, dan Gary Neville, saat City menikmati 92 persen penguasaan bola di 15 menit terakhir.
Melansir melalui ESPN, Rangnick, dan staf pelatihnya "terkejut" dengan kurangnya kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam skuad sejak mengambil alih dari, Ole Gunnar Solskjaer.
Kekalahan United dari City hanyalah yang kedua dalam 18 pertandingan di bawah bos Jerman tetapi cara penampilan mereka jauh dari meyakinkan.
Lima kali musim ini United kehilangan keunggulan dalam pertandingan di mana mereka bermain imbang dengan tim yang berjuang untuk melihat keluar pertandingan ketika memimpin dan harus puas dengan satu poin.
Rangnick, dan stafnya dikatakan khawatir sebagian besar kelompok terganggu oleh kesalahan yang dapat menghambat penampilan mereka atau membuat frustrasi mereka memengaruhi kemampuan mereka untuk tetap fokus hingga peluit akhir.
Namun, gelandang, McTominay, dan bek, Shaw, tampaknya berada dalam buku bagus, Rangnick, dengan pemain berusia 63 tahun itu mengetahui bahwa dia dapat mengandalkan mereka untuk menunjukkan karakter dan kualitas kepemimpinan di lapangan untuk membalikkan keadaan ketika menjadi sulit.
United jauh dari jaminan finis empat besar saat ini dan duduk di urutan kelima, satu poin di belakang Arsenal yang berada di urutan keempat, tetapi telah memainkan tiga pertandingan lebih banyak daripada The Gunners.
McTominay, menanggapi kritik, Neville, dan Keane, bahwa para pemain "menyerah" langsung setelah kekalahan di Etihad.
“Dari sudut pandang saya, di lapangan, sulit untuk melihat apa yang terjadi di sekitar Anda, tetapi jika itu yang dikatakan orang, maka biarlah,” ucapnya.
“Mereka semua berhak atas pendapat mereka sendiri, tetapi bagi saya sendiri, sangat mengecewakan jika orang berpikir seperti itu," lanjutnya.
"Saya harus menontonnya kembali dan melihat bahasa tubuh dan hal-hal seperti itu, tetapi bagi saya sendiri, itu menyakitkan. Jika Anda memberi tim seperti itu sepanjang waktu di dunia di babak kedua, Anda akan dihukum. Sesederhana itu," pungkas, McTominay.***
