Mantan bos Shakhtar, Paulo Fonseca yang terjebak di Kyiv bersama istri dan putranya, mengatakan kepada Jornal de Noticias: “Saya bangun jam lima pagi dengan lima ledakan berturut-turut. Saya memiliki penerbangan yang dijadwalkan hari ini, tetapi sekarang tidak mungkin untuk pergi dari sini, paling tidak karena bandara sudah hancur dan wilayah udara telah ditutup.”
“Ini adalah hari terburuk dalam hidup saya. Sekarang saatnya untuk menunggu dan berdoa agar bom tidak jatuh pada kita,” ujarnya menambahkan.
Para pemimpin dunia mengecam tindakan Rusia dan UEFA akan mencabut hak tuan rumah final liga Champions yang semula direncanakan di Saint Petersburg, Rusia. ***