Network
Di NBA Jordan memimpin dalam mencetak gol selama tujuh musim berturut-turut, rata-rata sekitar 33 poin setiap pertandingan.
Dia hanya pemain kedua (setelah Wilt Chamberlain) yang mencetak 3.000 poin dalam satu musim (1986-1987).
Baca Juga: Hasil Liga 1 Indonesia, TIPIS! Bali United Vs PSS Sleman 1 – 0
Jordan dinobatkan sebagai NBA Most Valuable Player (MVP) sebanyak lima kali (1988, 1991, 1992, 1996, 1998). Dia juga pernah mendapat gelar Defensive Player of the Year pada tahun 1988.
Pada bulan Oktober 1993, setelah memimpin Bulls menjadi juara tiga kali berturut-turut, Jordan pensiun sebentar dan mengejar karir di bisbol profesional.
Dia kembali menjadi pemain bola basket pada Maret 1995. Pada musim 1995-96 Jordan memimpin Bulls ke rekor musim reguler 72-10 yang terbaik dalam sejarah NBA (dipecahkan pada musim 2015-2016 oleh Golden State Warriors).
Baca Juga: FIM Sebut Mandalika sebagai Sirkuit MotoGP Paling Aman di Dunia, Kenapa?
Dari tahun 1996 hingga 1998 Bulls yang dipimpin Jordan kembali memenangkan tiga kejuaraan berturut-turut, dan Jordan selalu dinobatkan sebagai MVP final NBA. Setelah musim 1997-1998 Jordan pensiun lagi.
Meski pensiun Jordan tetap dekat dengan olahraga. Dia membeli saham dari Washington Wizards pada Bulan Januari 2000. Dia juga ditunjuk sebagai presiden operasi bola basket untuk klub.
Namun, mengelola klub dan gaji pemain tidak cukup untuk Jordan. Pada bulan September 2001, ia meninggalkan kepemilikan serta posisi manajemen dan memilih menjadi pemain Wizards.
