Dia juga meminta dukungan para pendukung Ventforet untuk mengatasi kesulitan dalam musim yang panjang.
“Mari kita nikmati tantangan ini dan menangkan,” katanya.
Presiden Ventforet Kofu, Satoru Sakuma, mengatakan Yoshida setuju untuk mengambil alih jabatan tersebut karena keinginannya yang kuat untuk menebus dirinya sendiri.
“Ventforet Kofu adalah klub di mana semua orang terus menghadapi tantangan, dan sebagai klub, kami tidak boleh kehilangan atau mengubah apa yang kami lakukan,” katanya.
Pengunduran diri Yoshida terjadi setelah Singapura kalah agregat 5-3 dari Indonesia di semifinal Piala Suzuki AFF, pertama kali mencapai tahap ini dalam sembilan tahun.
Ia menjadi pelatih sepak bola Singapura pada Mei 2019, setelah bertugas di Ventforet Kofu. Dia sebelumnya memegang jabatan kepelatihan dan penyutradaraan di Kashiwa Reysol yang berbasis di Chiba.***