Piala Dunia 2022: Pakistan Kirimkan Ribuan Tentara ke Qatar Demi Amankan Laga

14 November 2022, 18:40 WIB
Pakistan kirimkan pasukan bersenjata ke Qatar untuk amankan laga Piala Dunia 2022 /

ZONABANTEN.com - Dalam laga bergensi Piala Dunia 2022, Pakistan mengirimkan sejumlah pasukan bersenjata, demi membantu Qatar untuk mengamankan kompetisi itu.

Sebanyak 4.500 prajurit infanteri telah dikirimkan pemerintah Pakistan untuk menjaga pertandingan yang akan berlangsung pada minggu depan ini.

Sebelumnya Qatar telah meminta bantuan kesejumlah negara seperti Perancis, Yordania, Turki, Inggris, hingga AS, untuk membantunya mengamankan laga yang akan berlangsung,

Baca Juga: Update Corona DKI Jakarta 14 November 2022, Sembuh Lebih Banyak! 1.900 Orang, 1.771 Positif Covid-19

Tetapi Pakistan menjadi satu-satunya negara yang mengirimkan tentara infanteri dengan jumlah cukup besar ke Qatar, dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara seorang perwira senior militer Pakistan mengatakan bahwa pasukannya akan ditugaskan mengamankan di dalam dan di luar tempat, tentunya sesuai dengan otoritas Qatar.

Ini mungkin menjadi peristiwa penting dalam sejarah Piala Dunia, di mana pasukan bersenjata di kirim ke luar negeri demi layanan keamanan acara Internasional.

Qatar diketahui telah menginvestasikan sebesar 2 Miliyar Dollar AS, demi mendatangkan pasukan Pakistan pada bulan Agustus lalu.

Baca Juga: Wow! Tato Persahabatan Member BTS Ternyata Punya Makna Tersembunyi, Ini Artinya

Sementara itu, tim keamanan FIFA sebelumnya telah melatih pasukan dari Pakistan ini, sebelum mereka diberangkatkan ke Qatar.

"[Tim FIFA] berbagi informasi tentang pintu keluar dan masuk ke stadion, keamanan tim sepak bola, dan aspek keamanan lainnya dari acara global tersebut," kata seorang pejabat Pakistan kepada The Telegraph.

Selain mendatangkan pasukan militer Pakistan, Qatar sudah tampak serius terhadap keamanan kompetisi, bahkan sejak mereka ditunjuk sebagai tuan rumah pada tahun 2010.

Pada tahun 2014, Qatar telah memberlakukan wajib militer bagi pria dan wanita usia 18 - 35 tahun, meminta mereka menghabiskan waktu 4 bulan di angkatan bersenjata.

Baca Juga: Bom Turki: Militan Kurdi di Suriah Utara Bertanggung Jawab, Kata Menteri Dalam Negeri

Bahkan di bulan Septembe, mereka memanggil ratusan warga sipil dan diplomat di luar negeri, untuk melaksanakan dinas wajib militer.

Tetapi meski begitu, negara itu mengaku masih memiliki kekurangan dibidang keamanan, sehingga mengharuskannya untuk meminta bantuan dari negara lain.

Selain Paskitan, Turki juga siap membantu dengan mengirim 3.000 pasukan polisi anti huru-hara, dan Inggris akan mengirimkan Royal Navy dan Royal Air Force.***

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler