Atlet Pelompat Ski Didiskualifikasi Karena Gunakan Pakaian Longgar di Olimpiade Beijing 2022

9 Februari 2022, 11:14 WIB
Katharina Althaus, Salah Satu Atlet Pelompat Ski yang Didiskualifikasi Pada Olimpiade Beijing 2022 Karena Gunakan Pakaian Longgar Selama Pertandingan/Instagram.com/@katharina_althaus /

ZONABANTEN.com - Seorang atlet pelompat ski wanita, didiskualifikasi karena ketahuan menggunakan pakaian dengan bahan yang longgar pada Olimpiade Beijing 2022.

Lima pelompat ski wanita yang mewakili Austria, Jepang, Norwegia, dan Jerman, didiskualifikasi dari kompetisi karena mengenakan pakaian longgar.

Bahkan pelompat ski wanita asal Norwegia, sudah didiskualifikasi dua kali berturut-turut.

Pakaian yang longgar dinilai bisa memberikan keuntungan bagi atlet saat berada di udara.

Baca Juga: Penetapan 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional, Bagaimana Sejarahnya?

Setelah Katharina Althaus dari Jerman didiskualifikasi pada ronde pertama, ia menangis dan menuduh Federasi Ski Internasional (FIS) "menghancurkan" dan "merusak" lompat ski wanita.

"Saya telah diperiksa berkali-kali dalam 11 tahun lompat ski, dan saya tidak pernah didiskualifikasi sekali pun. Saya tahu setelan saya sesuai," tulis Katharina dalam sebuah postingan di Instagramnya.

“Dari 160 Piala Dunia, 5 kali Kejuaraan, 3 kali Olimpiade, baru kali ini saya mendapatkan diskualifikasi untuk pertama kalinya. Hati saya hancur," tambahnya.

Anna Odine Strøm, salah satu atlet Norwegia yang didiskualifikasi, mengatakan bahwa pihak penyelenggara menggunakan metode yang berbeda untuk mengukur setelan mereka dari pertandingan sebelumnya di Olimpiade tersebut.

Baca Juga: Ngeri! Usai Penggal Kepala Sang Istri, Pria Iran Ini Membawanya Berjalan-Jalan Sambil Tersenyum Lebar

“Itu agak aneh dan tidak sesuai dengan cara yang dilakukan di masa lalu. Saya mengalami penurunan berat badan karena berada di karantina dan tidak makan dengan benar sepanjang minggu," tuturnya.

Bintang pelompat ski asal Jerman, Karl Geiger, membahas situasi ini di media sosial dan mempertanyakan soal peraturan untuk pelompat ski wanita.

“Kami tetap bersama apa pun yang terjadi! Namun demikian, saya harus bertanya pada diri sendiri apakah peraturan untuk perempuan diubah dalam semalam, dengan begitu banyak diskualifikasi?!? Itu bukan waktu yang tepat atau tempat yang tepat untuk mendiskualifikasi begitu banyak atlet dari berbagai negara," tulis Geiger di Instagramnya.

Baca Juga: Hasil Newcastle vs Everton: 2 Gol Bunuh Diri Warnai Kemenangan ‘The Magpies’

Pelatih tim nasional Jerman, Stefan Horngacher, juga mengatakan bahwa kontroversi ini tidaklah baik untuk dunia olahraga. Tetapi aturan harus diterima.

“Ini adalah sesuatu yang harus kita bereskan sebelum Olimpiade. Olahraga lompat ski telah mengalami salah satu hari yang lebih gelap yaitu di hari ini," ujar Kepala olahraga lompat ski Norwegia, Clas Brede Braathen.

Slovenia akhirnya memenangkan kompetisi tim campuran lompat ski putri dengan selisih 1.001.5 poin. Rusia berada di urutan kedua (890.3), diikuti oleh Kanada (844,6).

Ini merupakan pertandingan lompat ski terakhir untuk para atlet wanita di Beijing. ***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: NY Post

Tags

Terkini

Terpopuler