ZONABANTEN.com - Klub sepakbola Inggris Newcastle United akan bertolak ke Arab Saudi untuk menjalani pelatihan disana.
Manajer tim Eddie Howe mengatakan, mereka akan berlatih di Arab Saudi setelah pertandingan Liga Premier akhir pekan ini melawan Leeds United.
Tim asuhan Howe, yang berada di urutan ke-19 dalam klasemen dan menghadapi tekanan degradasi, tidak bermain lagi sampai mereka menjamu Everton pada 8 Februari di liga dan manajer mengatakan rencana untuk melakukan perjalanan itu adalah "keputusan sepak bola".
“Saya pikir fasilitasnya akan menjadi kelas satu, dan saya pikir para pemain akan dijaga dengan baik,” kata Howe kepada wartawan melansir dari REUTERS.
Baca Juga: Karyawan Takut Usai Gedung SM Entertainment Alami Getaran hingga Jendela Retak
“Kami melakukannya untuk kepentingan para pemain dan grup dalam perjuangan kami untuk tetap berada di divisi, itu satu-satunya pemikiran saya," ujar Howe.
"Kami memiliki celah yang besar, saya nyaman dengan para pemain yang bepergian dan saya pikir itu bermanfaat. Para pemain akan dijaga. Dalam hal COVID, segalanya akan ketat dan kami akan mencoba dan pergi dan melakukan beberapa pekerjaan," lanjut Howe.
Untuk menghindari degradasi, Newcastle United telah melakukan beberapa langkah seperti mendatangkan bek sayap Kieran Trippier dan striker Chris Wood.
Howe terkesan dengan penampilan Wood pada debutnya melawan Watford dan mengatakan dia membutuhkan lebih banyak dukungan dari rekan satu timnya.
"Saya pikir dia bermain bagus minggu lalu," kata Howe.
"Dengan Chris, kita perlu mendapatkan tubuh di sekelilingnya dan dia perlu dipasok dan jika kita bisa melakukannya, dia akan terbukti sangat efektif," pungkas Howe.
Kepemilikan Newcastle United telah diambil alih sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, yang diketuai oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada bulan Oktober 2021 lalu.
Liga Premier Inggris pun sempat mendapat tekanan untuk membatalkan kesepakatan pengambil alihan tersebut, namun akhirnya menyetujuinya setelah menerima jaminan hukum bahwa ada pemisahan yang jelas antara PIF dan kerajaan Arab Saudi.***