9 Tips Menumbuhkan Sikap Toleransi Pada Anak Menurut Kemendikbud

- 16 November 2020, 21:47 WIB
Hari Toleransi Internasional, Lima Negara Paling Toleran
Hari Toleransi Internasional, Lima Negara Paling Toleran /Foto oleh PxHere
 
 
ZONABANTEN.com - International Day of Tolerance atau Hari Toleransi Internasional sedang dirayakan oleh seluruh warga negara di seluruh dunia pada hari ini, Senin 16 November 2020.
 
Dilansir dari UNESCO, toleransi adalah cara menghargai dan menerima perbedaan atas 
berbagai perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini.
 
Sikap toleransi juga perlu diajarkan orang tua kepada anak - anaknya, karena keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi pembentukan pribadi dan karakter setiap individu.
 
Orang tua memegang peran penting dan strategis dalam mengantarkan pendidikan bagi putra-putrinya. Keberhasilan dalam mendidik anak sangat tergantung pada kecakapan dan pola asuh yang dimiliki orang tua. 
 
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam buku 'Seri Pendidikan Orang Tua : Menumbuhkan Sikap Toleran pada Anak', toleransi perlu ditanamkan pada anak sejak dini. 
 
Mengapa sikap toleransi harus ditanamkan kepada anak? 
Pertama, toleransi mengajarkan anak untuk berpikiran terbuka terhadap budaya lain dan dunia.
Kedua, toleransi mendorong anak untuk belajar bekerjasama dengan orang lain.
 
 
Ketiga, toleransi mengajarkan pada anak untuk menerima orang lain apa adanya dan memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan.
Keempat, toleransi mengajarkan pada anak untuk menghargai orang lain tanpa harus menanggalkan identitas diri dan budaya.
 
Apa yang Terjadi Bila Anak Tidak Memiliki Sikap Toleransi?
 
Menurut Kemendikbud, tidak bertoleransi adalah langkah awal perundungan.  Anak akan mudah menilai orang lain yang berbeda dengan dirinya. 
 
Ketidaksukaannya dapat ditunjukkan dengan mengganggu, menyerang, mengejek, dan melakukan perundunganpada orang lain.
 
Anak yang tidak dapat bertoleransi biasanya merasa tidak nyaman dengan kemampuan, kepercayaan, dan  nilai-nilai yang selama ini ditanamkan padanya.
 
 
Untuk itu, Kemendikbud memberikan 9 tips untuk menumbuhkan sikap toleransi pada anak :
 
1. Menumbuhkan Rasa Cinta Kasih
 
Tunjukkan dan tanamkan pada anak bahwa orang tua selalu mencintai, bahkan di saat anak 
sedang menunjukkan perilaku yang tidak baik. Anak butuh dibantu dan diarahkan untuk berperilaku baik, bukandimarahi atau dihukum.
 
2. Menerima dan Menghargai Perbedaan Setiap Anggota Keluarga di Rumah. 
 
Memahami dan tidak memaksakan sifat, gaya bicara, dan kemampuan berpikir anak agar sama dengan saudara lain atau orang tua. Bantu anak untuk memiliki nilai-nilai dan penghargaan diri yang baik.
 
3. Memberikan Contoh pada Anak
 
Orang tua memperlakukan dan berbicara dengan baik kepada asisten rumah tangga, penjaga  keamanan, atau pegawai di supermarket.
 
 
4. Memerhatikan materi percakapan atau gaya bergurau yangberkaitan dengan stereotip ketika di dekat anak. 
 
Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi. Anak akan mengingat perkataan dan cara orang tua merespon ketika membahas berita atau kehidupan seseorang. Misalnya: “Yah namanya juga perempuan, pasti lemah!” atau “Biasalah anak pertama, bawaannya memang keras!”.
 
5. Menjawab Pertanyaan Anak dengan Bijaksana dan Jujur Ketika Anak Mempertanyakan Perbedaan Antara Dirinya dan Orang Lain. 
 
Berikan contoh dan tanamkan pada anak untuk menghormati  orang lain. Misalnya ketika di jalan, anak melihat dan menanyakan perilaku anak berkebutuhan khusus yang berbeda.
Orang tua tidak bisa mentolerir perilaku yang tidak baik di dalam maupun di luar rumah.
 
6. Pilih Acara TV, Film, Games dan Cerita yang MenghargaiPerbedaan. 
Apabila orang tua melihat materinyamenyudutkan suku, agama, ras tertentu, maka orang tua harus segera mendiskusikannya dengan anak.
 
 
7. Berikan Anak Kesempatan untuk Bermain dan BekerjaSama dengan Berbagai Tipe Orang dan Situasi. Misalnya olahraga, klub seni, dan sebagainya.
 
8. Mempelajari Bersama Mengenai Budaya dan Tradisi Lain. 
Cari tahu bagaimana budaya lain merayakan sesuatu dan menjalani kehidupannya sehari-hari. 
 
9. Mengenalkan dan Tanamkan Rasa Bangga Atas Tradisi Keluarga. 
 
Berbagi cerita dan pengalaman bagaimana orang tua tumbuh dengan tradisi tersebut dan 
bagaimana menghadapi tantangannya. Misalnya berbagi peran dan tanggung jawab di hari raya atau berefleksi bersama di malam tahun baru.***

Editor: Bondan

Sumber: UNESCO Geotimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x