Strategi Percepatan Program, Indonesia Targetkan Pengembangan Kendaraan Listrik dan Ekosistemnya

- 23 Mei 2024, 16:00 WIB
Kementerian ESDM sebut pemerintah tengah lakukan percepatan pemanfaatan kendaraan listrik di Indonesia
Kementerian ESDM sebut pemerintah tengah lakukan percepatan pemanfaatan kendaraan listrik di Indonesia /Kementerian ESDM

ZONABANTEN.com – Strategi percepatan program, Indonesia targetkan pengembangan kendaraan listrik dan ekosistemnya. Pemerintah tengah menargetkan pengembangan 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030 nanti.

Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahjana.

Dengan dibuatnya target tersebut, diharapkan dapat terjadi penghematan energi sebesar 29,79 Million Barrel Oil Equivalent (MBOE) dan reduksi emisi gas buang sebanyak 7,23 juta CO2.

Baca Juga: Indonesia Siap Memproduksi Kendaraan Listrik, Untuk Menurunkan Emisi CO2 

“Target tersebut merupakan bagian dari strategi percepatan program kendaraan listrik dan ekosistemnya. Selain itu, juga untuk akselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” ujar Agus pada Selasa, 21 Mei 2024.

Menurut Agus, Indonesia tengah serius dalam upaya untuk mengembangkan rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik mulai dari hulu hingga ke hilir.

Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki potensi nikel yang cukup besar dalam mendukung pengembangan industri ekosistem kendaraan listrik.

“Saat ini, pengolahan bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat sudah ada. Proyek-proyek berikutnya yang perlu dilaksanakan dan dipromosikan adalah pembuatan prekursor baterai, katoda, sel baterai, dan baterai, mengingat industri pengisian daya listrik dan daur ulang baterai juga sudah ada,” jelasnya.

Selain itu, ekosistem kendaraan listrik perlu didukung juga dengan infrastruktur pengisian daya yang kuat.

Baca Juga: HUT ke-79 RI Dilaksanakan di IKN, Korlantas Polri Kerahkan 150 Unit Kendaraan Listrik untuk Pengamanan 

Pada April 2024, total jumlah stasiun pengisian daya yang tersedia sudah mencapai 1.566 unit, sementara unit baterai swap sebanyak 1.772 unit.

Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan akan menambahkan 48.118 unit stasiun pengisian daya dan 196.179 unit stasiun swap pada tahun 2030 nanti.

Agus melanjutkan, bahwa untuk mencapai target tersebut, butuh kolaborasi dan sumbangsih dari seluruh pihak, baik dari pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, hingga mitra internasional.

“Target transisi energi sangat menantang dan ambisius, karena membutuhkan teknologi rendah karbon yang inovatif, industri pendukung, pendanaan yang masif, serta komitmen dan kolaborasi yang kuat dari semua pihak,” pungkasnya.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Kementerian ESDM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah