Siapa Nama Asli Sunan Drajat? Ini Biografi dan Metode Dakwah yang Dilakukannya

- 18 Mei 2024, 14:28 WIB
Biografi dan profil lengkap Sunan Drajat atau anggota Walisongo yang memiliki nama asli Raden Qasim.
Biografi dan profil lengkap Sunan Drajat atau anggota Walisongo yang memiliki nama asli Raden Qasim. /www.fasyajawa.com

ZONABANTEN.com - Sunan Drajat adalah seorang tokoh yang terkenal dalam sejarah Islam di Indonesia. Tidak hanya dikenal karena peranannya dalam menyebarkan agama Islam, tetapi juga karena kebijaksanaannya yang dikenang hingga saat ini. 

Meskipun jejak dakwah Sunan Drajat tidak banyak tercatat dalam sejarah, warisan kearifan dan kedermawanannya tetap diabadikan dalam legenda dan cerita rakyat Indonesia.

Meskipun sosoknya begitu melegenda khususnya di Tanah Jawa, beberapa orang Jawa justru mengaku tidak mengetahui nama asli Sunan Drajat.

Lalu siapa nama aslinya? Berikut biografi lengkap Sunan Drajat, termasuk profil dan perjalanan dakwah sosok yang disegani tersebut.

Baca Juga: Digempur Era Digital, Generasi Muda Kabupaten Tangerang Diajak Memperkuat Ilmu Agama

Biografi Sunan Drajat 

Sunan Drajat dikenal dengan berbagai nama, salah satunya Raden Qasim. Ia adalah salah satu wali yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. 

Lahir sebagai putra Sunan Ampel dan Nyi Ageng Manila, ia tumbuh dan berkembang di Ampeldenta, Surabaya. Namun, sang ayah meminta dirinya untuk berdakwah di pesisir barat Gresik. Dari sinilah legenda tentang penyebaran Islam Sunan Drajat dimulai.

Setelah pergi ke pesisir Gresik, dirinya memilih tinggal di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, pada abad ke-15 dan ke-16 Masehi. Selama 36 tahun, dirinya mengelola wilayah tersebut sebagai kerajaan otonom di bawah Kerajaan Demak.

Sebagai wali yang menyebarkan agama Islam, ia tidak hanya terkenal karena kecerdasannya, tetapi juga karena jiwa sosialnya yang tinggi. Sunan Drajat sangat peduli pada nasib kaum fakir miskin dan pendekatan dakwahnya tidak hanya berkutat pada pemahaman ajaran Islam, tetapi juga pada kesejahteraan sosial. 

Sunan Drajat menekankan motivasi pada etos kerja keras, kedermawanan, dan pengentasan kemiskinan untuk menciptakan kemakmuran bagi masyarakat.

Baca Juga: Sejarah dan Filosofi Ketupat, Hidangan Khas Idul Fitri yang Diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga

Dalam upayanya untuk mengatasi kemiskinan, Sunan Drajat mendapatkan dukungan. Ini mempermudah langkah-langkahnya untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat setempat.

Sebagai penghormatan atas keberhasilannya dalam menyebarkan agam Islam dan mengatasi kemiskinan, Sunan Drajat diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah Sultan Demak pada 1520 Masehi.

Dengan demikian, Sunan Drajat tidak hanya meninggalkan jejak sebagai tokoh dakwah yang gigih, tetapi juga sebagai pemimpin yang peduli terhadap kesejahteraan sosial dan kemakmuran masyarakat.

Metode Dakwah Sunan Drajat 

Salah satu hal yang membuat sosok Sunan Drajat terkenal adalah pendekatannya yang bijaksana dan kearifannya dalam berdakwah. Ia menggunakan berbagai cara, termasuk pengajian langsung, pendidikan di pesantren, memberikan fatwa, hingga menyampaikan ajaran melalui seni tradisional.

Salah satu metode dakwah yang terkenal dari Sunan Drajat adalah penciptaan tembang Mocopat yang terkenal, Pangkur. Melalui tembang ini, dirinya menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan moral kepada masyarakat dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. 

Tembang Pangkur tidak hanya menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya di masyarakat. Ia juga memperkenalkan konsep kedermawanan dan kedamaian.

Dengan mengajarkan untuk membantu sesama yang membutuhkan, ajaran Sunan Drajat tercermin dalam empat pokok pesan, berikut adalah isinya yang patut diketahui.

Baca Juga: Lirik Lagu Daerah dan Arti Filosofis Gundul-Gundul Pacul Ciptaan Sunan Kalijaga dari Jawa Tengah

4 Pokok Ajaran Sunan Drajat 

Pertama, Sunan Drajat mengajarkan untuk memberikan tongkat kepada orang buta. Pesan ini menekankan pentingnya membantu mereka yang membutuhkan dukungan fisik atau moral, sebagaimana yang dilambangkan dengan memberikan tongkat kepada orang buta untuk membantu mereka berjalan.

Selanjutnya, ia menekankan pentingnya memberikan makan kepada yang kelaparan. Dalam masyarakat yang dipengaruhinya, ia menyadari betapa pentingnya memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, terutama dalam hal kebutuhan dasar seperti makanan.

Ajaran ketiga adalah memberikan pakaian kepada yang telanjang. Dirinya mengajarkan agar kita tidak hanya memberikan bantuan yang bersifat fisik, tetapi juga menyediakan perlindungan dan martabat bagi mereka yang kurang beruntung, seperti memberikan pakaian kepada yang tidak mampu membelinya.

Terakhir, Sunan Drajat menekankan pentingnya memberikan payung kepada yang kehujanan. Pesan ini melambangkan perlunya memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi mereka yang terkena musibah atau kesulitan, sebagaimana kita memberikan payung kepada yang kehujanan untuk melindungi mereka dari hujan.

Baca Juga: Sunan Kalijaga Polisikan Holywings Buntut Penggunaan Nama Muhammad dan Maria Pada Promosi Minuman Alkohol

Dalam empat pokok ajarannya, Sunan Drajat menegaskan pentingnya kedermawanan, empati, dan tanggung jawab sosial sebagai bagian integral dari praktek keagamaan. 

Ajaran-ajaran ini tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga tetap relevan hingga saat ini, sebagai pengingat akan pentingnya membantu sesama dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Warisan budaya dan sejarah penyebaran agama Islam yang dilakukan Sunan Drajat kini terabadikan dalam Museum Daerah Sunan Drajat di Lamongan. Museum ini diresmikan 1 Maret 1992 dan merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Timur. 

Melalui museum tersebut, generasi masa kini dan mendatang dapat mempelajari dan menghargai peran besar Sunan Drajat dalam membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kesejahteraan sosial.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: p2k.stekom.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah