Network
ZONABANTEN.com – Hasil kajian dari ilmuwan yang menyatakan adanya potensi gempa magnitudo 9,1 dan tsunami di wilayah selatan Jawa mendapat beragam tanggapan dari masyarakat.
Terutama karena dari riset yang dilakukan oleh Global Geophysics Reasearch Group ITB itu muncul juga potensi terburuk tsunami setinggi 20 meter sebagai dampak lanjutan dari potensi gempa dengan kekuatan magnitudo 9,1.
Salah satu tanggapan datang dari ahli Geofisika Hery Harjono, mantan Deputi Kepala LIPI Bidang Ilmu Pengetahuan, yang mendorong agar hasil penelitian tersebut agar perlu dilanjutkan dengan pemetaan potensi bencana di Samudra Hindia dengan menggunakan kapal riset.
Baca Juga: Riset Sains ITB Perkirakan Potensi Tsunami 20 Meter Di Pantai Selatan Jawa, Ini Penjelasan BMKG
"Apa yang perlu kita lakukan ke depan. Sebagai ilmuwan tentu saya berharap ada penelitian lanjutan. Mengingat letaknya di tengah samudra Hindia mau tak mau melibatkan riset dengan menggunakan kapal riset. Itu pernah kami lakukan di Sumatera. Jelas mahal," ucap Hery yang dikutip Portal Surabaya pada Jumat 2 Oktober 2020.
Ia juga memaparkan bahwa peneliti ITB bisa melakukan kerja sama Internasional dengan pihak lain yang terkait untuk meringankan beban pembiayaan penelitian tersebut.
"Mendeploy (meletakkan) OBS (Ocean Bottom Seismograph) di dua segmen juga penting, sehingga kita dapat mengetahui lebih detil apa yang terjadi di dasar laut itu. Meletakkan acoustic GPS mungkin masih impian kita. Lakukan apa yang mungkin saja," katanya melansir artikel di Portal Surabaya (PRMN) dengan judul Gempa M 9,1 dan Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Jawa: Lanjutan Hasil Riset Seperti Apa?
Baca Juga: Anda belum Menerima Bantuan Subsidi Upah ? Ini Penyebabnya
