ZONABANTEN.com - Guna mendukung perkembangan dalam industri penanggulangan bencana di Indonesia, Asia Disaster Management and Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) kembali hadir di tahun ini dengan tema “Advancing Resilience Sustainability”.
Rangkaian acara pameran dan konferensi ini akan diiadakan di JIExpo Kemayoran pada tanggal 11-14 September 2024.
ADEXCO akan menghadirkan solusi, informasi terkini dan teknologi mutakhir dalam penanggulangan bencana.
Baca Juga: PLN ICON Plus Jakarta dan Banten Siagakan Petugas Guna Hadapi Libur Lebaran
Peningkatan teknologi dan upaya industrialisasi adalah kunci dalam menanggapi tantangan penanggulangan bencana di Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, ADEXCO (Asian Disaster Management & Civil Protection Expo and Conference) didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan CTIS (Center of Technology and Innovation Studies) menyelenggarakan talkshow berjudul “NGOPI BARENG BNPB edisi Maret 2024” pada hari Kamis, tanggal 28 Maret 2024, pukul 10.00 WIB.
Tema yang diangkat dalam acara ini adalah “Industri Berbasis Mitigasi Bencana dengan Sentuhan Teknologi dan Inovasi” dengan kedua narasumber yang diundang, Prof. Indroyono Soesilo selaku Dewan Pengawas CTIS (Center for Technology & Innovation Studies ) dan Sujica W. Lusaka, Head CFOM (Corporate Fire Operation Management) APP-Sinar Mas.
Sebagai rangkaian acara menuju ADEXCO dan GFSR (Global Forum for Sustainable Resilience) 2024, talkshow ini berfokus pada peran teknologi dan upaya industrialisasi dalam membangun resiliensi berkelanjutan, di mana tema ini melanjutkan tema NGOPI BARENG BNPB Edisi bulan sebelumnya yaitu “Teknologi dan Inovasi dalam Industrialiasasi Kebencanaan untuk Mewujudkan Resiliensi Berkelanjutan”.
Pada talkshow ini, diharapkan dapat menggali lebih dalam peran teknologi dan inovasi dalam mitigasi bencana, khususnya untuk bencana kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh pihak swasta, seperti perusahaan pulp dan kertas APP-Sinar Mas. Indonesia, sebagai laboratorium bencana, tidak hanya menghadirkan dampak negatif, tetapi juga menyediakan sumber daya alam yang melimpah sebagai modal dasar bagi pertumbuhan industri.