Network
ZONABANTEN.com - Hari Raya Nyepi, yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Saka, merupakan perayaan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Hindu di Pulau Bali, Indonesia.
Setiap pergantian tahun, umat Hindu di Indonesia dan beberapa negara lain merayakan Hari Raya Nyepi, sebuah perayaan yang dipenuhi dengan ketenangan dan refleksi mendalam.
Nyepi, yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Saka, merupakan momen penting dalam kalender Saka yang digunakan oleh umat Hindu.
Pada hari Nyepi, umat Hindu menjalankan tradisi yang unik di mana mereka menghormati tahun yang baru dengan cara yang sangat khusus.
Dalam upacara ini, umat Hindu tidak melakukan aktivitas apapun, bahkan sampai pada tingkat mematikan lampu dan membatasi gerakan di rumah atau tempat tinggal mereka.
Tradisi menyepi ini menjadi simbol dari introspeksi diri, pembersihan spiritual, dan kembali kepada diri sendiri.
Lantas, Tahun Baru Nyepi 2024 akan jatuh pada tanggal berapa? Berikut adalah informasi lengkapnya terkini penetapan tanggal dan hari libur dalam rangka Tahun Baru Saka.
Kapak Perayaan Tahun Baru Nyepi 2024?
Pada tahun 2024, tanggal 11 Maret ditetapkan sebagai Hari Raya Nyepi, sebuah momen sakral dalam kalender Hindu yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Saka 1946.
Keputusan ini diumumkan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, yang menetapkan Hari Suci Nyepi sebagai hari libur nasional.
Penetapan Hari Raya Nyepi membawa dampak signifikan terhadap jadwal libur nasional di Indonesia.
Selain tanggal 11 Maret yang dijadikan hari libur nasional, juga terdapat cuti bersama pada tanggal 12 Maret, sehingga memberikan kesempatan lebih bagi masyarakat untuk merayakan dan mempersiapkan diri menjelang Hari Raya Nyepi.
Baca Juga: Jadwal TV ANTV Hari Ini Rabu, 6 Maret 2024 Akan Tayang Kasus Viral, Shy Shy Cat, Hingga Siluman Kera
Rangkaian Upacara pada Hari Raya Nyepi
1. Melasti
Perayaan Nyepi dimulai dengan rangkaian upacara yang dimulai beberapa hari sebelumnya.
Salah satu upacara yang paling terkenal adalah Melasti, di mana para pemeluk Hindu pergi ke pantai untuk membersihkan diri secara spiritual dan mempersembahkan persembahan kepada para dewa.
Upacara ini merupakan simbolisme membersihkan diri dari dosa dan memulai tahun baru dengan hati yang bersih.
2. Momen Nyepi
Hari Nyepi sendiri adalah hari ketika seluruh pulau Bali diam total. Tidak ada kegiatan publik yang diizinkan, termasuk tidak ada lalu lintas kendaraan, tidak ada pekerjaan, tidak ada hiburan, dan bahkan tidak ada lampu di rumah.
Ini adalah momen ketenangan dan refleksi, di mana orang-orang Bali bermeditasi, merenung, dan merayakan keheningan dalam jiwa.
Nyepi juga diikuti oleh tiga prinsip dasar, yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak melakukan pekerjaan), dan Amati Lelungan (tidak bepergian).
Prinsip-prinsip ini dijalankan sebagai bagian dari penghormatan terhadap tradisi dan budaya Bali yang kaya.
3. Tawur Kesanga
Setelah sehari Nyepi, perayaan dilanjutkan dengan upacara Tawur Kesanga.
Ini adalah upacara pembersihan di mana masyarakat Bali mengadakan prosesi dengan membawa patung-patung dan simbol-simbol untuk membersihkan kejahatan dan keburukan dari dunia.
Setelah Hari Raya Nyepi dan Tawur Kesanga, kehidupan kembali normal di Bali. Orang-orang kembali ke rutinitas mereka dengan semangat baru setelah mengalami momen refleksi dan kebersihan spiritual.
Daftar Hari Libur Terkait Hari Raya Nyepi di Bali Tahun 2024
Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan serangkaian hari libur dan dispensasi bagi umat Hindu di Bali dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada tanggal 11 Maret 2024 berdasarkan kalender Caka 1946.
Berikut adalah daftar hari libur terkait Hari Raya Nyepi serta perayaan sebelum dan sesudahnya:
1. Hari Raya Suci Penampahan Kuningan: Jumat, 8 Maret 2024.
2. Hari Raya Suci Kuningan: Sabtu, 9 Maret 2024.
3. Hari Raya Suci Tawur Kesanga: Minggu, 10 Maret 2024.
4. Hari Raya Suci Nyepi Caka 1946: Senin, 11 Maret 2024.
5. Hari Raya Suci Ngembak Geni: Selasa, 12 Maret 2024.
Hari Raya Nyepi, yang merupakan hari paling suci dan diam di Bali, disusul oleh serangkaian perayaan lainnya yang penting dalam agama Hindu di Bali.
Sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan Hindu, perayaan-perayaan ini juga memberikan waktu bagi umat Hindu untuk merayakan, beribadah, dan bersatu dalam kebersamaan.
Perayaan-perayaan tersebut menunjukkan kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Bali serta keberagaman perayaan keagamaan yang dihormati dan dipelihara dengan penuh kesetiaan dan kebanggaan.
Dalam menghormati dan menghargai tradisi-tradisi ini, masyarakat Bali menegaskan kembali identitas dan kekuatan spiritual mereka.
Sebagai bagian dari penghormatan terhadap tradisi dan budaya Bali yang kaya, hari-hari libur ini memberikan kesempatan bagi semua orang, baik penduduk lokal maupun wisatawan, untuk menikmati dan menghargai keindahan dan keunikan budaya Bali serta berbagi dalam kegembiraan dan keberkahan yang ditawarkan oleh perayaan-perayaan ini.
Dengan demikian, setiap kali Nyepi tiba, umat Hindu mengambil kesempatan untuk merenungkan makna hidup dan menghadapi masa depan dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang.***
