Bukan Menakut-nakuti, Skenario Terburuk Tsunami di Zona Gempa Megathrust Adalah Kajian Ilmiah

- 28 September 2020, 09:18 WIB
Ilustrasi Bencana Tsunami.
Ilustrasi Bencana Tsunami. /dimitrisvetsikas1969/Pixabay

Bahkan pada daerah Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina dan Subduksi Utara Papua seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

“Meskipun Kajian Ilmiah dan permodelan dapat menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust, pada kenyataannya hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara tepat dan akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi.” ujar Daryono.

Baca Juga: Live Streaming dan Jadwal Acara Trans 7 Minggu 27 September, Tonton MotoGP Disini

Karena banyaknya kemungkinan yang akan terjadi, maka upaya mitigasi harus dipersiapkan dengan baik untuk meminimalkan resiko kerugian baik kerugian jiwa maupun ekonomi.

Dijelaskan oleh BMKG, informasi potensi gempa kuat di Zona Megathrust rentan memicu keresahan akibat salah paham.

Kesalahpahaman ini muncul karena masyarakat lebih tertarik membahas kemungkinan buruknya daripada memikirkan bagaimana mitigasi itu dapat direncanakan dengan baik.

Baca Juga: Ini Cara Lapor Online Jika Belum Pernah Dapat Bantuan BLT Subsidi Gaji BPJS Tahap 1- 4

Menurut BMKG, para ahli menciptakan model potensi bencana adalah untuk membuat acuan mitigasi. Sehingga komunikasi sains perlu diperbaiki agar masyarakat dapat menanggapinya dengan baik.

Diberitakan Pikiranrakyat-Depok.com sebelumnya, riset yang dilakukan oleh Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro memunculkan data-data tersebut.

Dalam risetnya, tsunami dapat terjadi sampai setinggi 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x