Benarkah Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto Telah Bercerai? Simak Perjalanan Cinta dan Fakta Sejarahnya

 

ZONABANTEN.com - Rumor tentang hubungan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto telah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. Keduanya, yang merupakan figur penting dalam dunia politik Indonesia, telah menjadi pusat perhatian media sosial dan berita, dengan spekulasi mengenai status pernikahan mereka.

 

Meskipun berbagai klaim dan desas-desus beredar di media sosial dan beberapa platform berita daring, belum ada konfirmasi resmi yang menguatkan bahwa Prabowo dan Titiek telah bercerai. 

 

Lalu benarkah Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto telah bercerai? Menjawab pertanyaan tersebut dalam artikel ini Tim Zona Banten akan merangkum tentang kisah keduanya.

 

Pasangan Prabowo dan Titiek Soeharto telah menikah sejak tahun 1983 dan memiliki tiga orang anak. Namun, spekulasi tentang kemungkinan perceraian mereka terus mengemuka.

 

Menurut berbagai sumber, termasuk dalam buku biografi ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, berbicara tentang perpisahan Prabowo dan Titiek. 

 

Pada tahun 1995, hubungan antara keluarga Sumitro dan Soeharto mulai merenggang. Sumitro, ayah Prabowo, yang memiliki sikap terbuka, sering kali mengkritik kebijakan yang diambil selama masa pemerintahan Soeharto. '

 

 

Kritik tersebut termasuk terkait dugaan kebocoran dana pembangunan hingga 30 persen, suatu hal yang menjadi kontroversi pada masa itu.

 

Konflik semakin memanas ketika Sumitro menerima lawan politik Soeharto, H.R. Darsono. Ketegangan antara kedua keluarga semakin membesar, bahkan pada hari lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998.

 

Apalagi sebelumnya Soeharto dan Sumitro (ayah Prabowo) sudah panas duluan karena kritik-kritik Sumitro terhadap kebijakan-kebijakan Soeharto.

 

Saat 1998, keluarga Cendana marah dan menuduh Prabowo berkonspirasi menjatuhkan Soeharto dengan membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR. 

 

Prabowo kemudian diberhentikan atau dipecat karena terbukti melakukan pelanggaran HAM berat atas kasus penculikan aktivis, sesuai hasil sidang Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

 

Hubungannya dengan Titiek juga selesai, mereka bercerai sebelum Prabowo pergi ke Yordania untuk mengasingkan diri pada akhir 1998.

 

Keluarga Cendana menyalahkan Prabowo atas keterlibatannya dalam turunnya Soeharto dari kekuasaan, dengan dugaan membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR. 

 

Prabowo pada saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), yang memiliki peran krusial dalam mengantisipasi potensi kerusuhan.

 

Dari sini terlihat bahwa alasan politik menjadi pemicu utama di balik perceraian Prabowo dan Titiek Soeharto. 

 

 

Meskipun hubungan baik mereka masih terjaga, keputusan politik dan ketegangan keluarga akhirnya membawa mereka ke jalan yang berbeda, meski tidak mempengaruhi komitmen mereka untuk membesarkan putra semata wayang mereka, Didit Prabowo.

 

Meski telah berpisah jalan sejak tahun 1998 setelah menjalani masa pernikahan selama 15 tahun, kisah Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto masih mengundang perhatian. 

 

Pasangan yang pernah menjadi sorotan publik ini menunjukkan bahwa hubungan antara mereka tidaklah terputus sepenuhnya meskipun telah memilih jalan berbeda.

 

Setelah resmi bercerai, Prabowo dan Titiek memilih untuk menjaga komunikasi dan hubungan yang baik satu sama lain. 

 

Bahkan, Titiek Soeharto, putri mantan Presiden Soeharto, memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra yang dipimpin oleh mantan suaminya, Prabowo Subianto. 

 

Langkah ini menunjukkan bahwa meskipun telah berpisah secara pribadi, keduanya masih mempertahankan ikatan politik dan hubungan yang cukup dekat.

 

Meskipun telah berlalu 25 tahun sejak perceraian mereka, Prabowo dan Titiek tetap tidak menikah lagi. 

 

Mereka masih tetap saling berhubungan dan terlihat adanya rasa cinta yang masih tersisa di antara keduanya. Kehadiran Didit Prabowo, putra semata wayang dari pernikahan mereka, juga menjadi faktor yang mempertahankan kedekatan mereka.

 

 

Kisah perceraian mereka juga terangkum dalam berbagai sumber, termasuk dalam buku biografi ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, yang menggambarkan bagaimana dinamika keluarga dan politik turut memengaruhi hubungan mereka. 

 

Konflik antara keluarga Sumitro dan Soeharto, terutama terkait dengan kritik yang dilontarkan terhadap kebijakan pemerintahan pada masa itu, menjadi salah satu faktor yang memicu perpisahan mereka.

 

Namun, meskipun terdapat perbedaan dan konflik, Prabowo Subianto dan Titiek memilih untuk tetap fokus pada hal-hal yang mengikat mereka, termasuk komitmen untuk membesarkan anak mereka dengan baik.***