Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 Hari Ini Tertinggi, Reisa Ingatkan Pesan Presiden Jokowi

- 18 September 2020, 20:45 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jumat 18 September 2020. (ZONABANTEN.com)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jumat 18 September 2020. (ZONABANTEN.com) /BNPB

ZONABANTEN.com - Jumlah penambahan pasien sembuh pada hari ini menembus 4.088 kasus, tercatat tertinggi sejak bulan Maret lalu, ketika kasus covid-19 ini diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saat ini angka kesembuhan semakin baik. Recovery rate berada di kisaran 71%, artinya 7 dari 10 orang yang terpapar dari Covid-19 telah sehat dan produktif kembali,"  ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jumat 18 September 2020. 

Per 18 September, Total pasien sembuh sudah mencapai 170.774 kasus. Sementara untuk kasus aktifnya atau jumlah pasien yang masih dalam perawatan ada 56.409 kasus.

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Reisa juga menyatakan, dari data-data itu menunjukkan bahwa saat ini pasien positif yang sedang dirawat kurang dari 1/3 total kasus yang ada. 

"Yang utama bagi kita semua adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mari terus biasakan diri dengan menerapkan protokol kesehatan yang benar," imbaunya.

Reisa juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi sudah mengingatkan agar pemerintah daerah tidak tidak asal-asalan dalam mengambil keputusan.

Namun menggunakan data sebaran kasus dalam mengambil keputusan.

Baca Juga: Bandingkan dengan DKI, Ketua DPRD Tangsel Sebut Kasus Covid-19 Masih Terkendali

Pemda di seluruh Indonesia juga diminta untuk membatasi kegiatan sebagai tindakan preventif untuk menekan laju penyebaran virus corona.

"Jadi apabila daerah, kabupaten/kota, tempat kita tinggal, mencatat adanya transmisi lokal, kita sebaiknya membatasi kegiatan. Untuk informasi, transmisi lokal adalah penularan yang berasal dari dalam wilayah itu sendiri," jelas Reisa.

Dalam menekan penyebaran Covid-19, pemerintah telah melaksanakan langkah 3T yaitu testing, tracing dan treatment. Dalam konteks tracing atau pelacakan, Kemenkes telah menemukan lebih dari 1000 kluster.

Baca Juga: Update Sebaran Corona di Indonesia Hari Jum'at 18 September 2020, Kasus Baru di 34 Provinsi

Kluester sendiri dapat terjadi di rumah, tempat kerja, atau di tempat kerumunan lainnya. Biasanya diawali salah satu orang yang positif dan tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Lalu menularkan orang-orang di sekitarnya.

"Kluster bisa terjadi dimana saja, tidak hanya di perkantoran, bisa terjadi di berbagai komunitas termasuk rumah tangga," jelasnya.

Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. ***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x