Network
ZONABANTEN.com - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, menduga hasil survei para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dirilis hari ini hanya bagian dari upaya pengondisian untuk memainkan psikis publik.
Sebab, menurutnya, hasil survei tersebut juga bisa dijadikan sebagai alat untuk mengintimidasi, memobilisasi, dan mengondisikan para pemilih untuk mengarah pada capres-cawapres tertentu.
“Kan Mas Sandiaga sebagai Ketua Dewan Pakar TPN pernah menyampaikan bahwa survei itu bisa selain memotret suara publik, bisa juga menjadi instrumen intimidasi atau untuk mobilisasi, pengondisian,” ujar TGB dilansir dari ANTARA.
“Kalau ada yang mengatakan wah pasangan calon ini sudah hampir pasti satu putaran, saya punya dugaan kuat bahwa itu bagian dari pengondisian atau mobilisasi sehingga yang diharapkan itu adalah orang merasa wah sudah menang ini, kita ikut saja,” imbuhnya.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Diprediksi Menang Pilpres 2024 Satu Putaran, TPN Ganjar-Mahfud: Realitasnya Terbalik
TGB mengatakan, fakta di lapangan bertolak belakang dengan hasil survei yang disampakan sejumlah lembaga survei. Hasil survei menyebutkan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, lebih unggul dari capres-cawapres lainnya.
Sementara TPN capres-cawapres nomor urut 3 melihat Ganjar-Mahfud masih bisa lebih unggul. Oleh karena itu, TPN Ganjar-Mahfud menyentil sejumlah jumlah lembaga survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di atas 50 persen atau bisa menang dalam satu putaran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
TGB pun optimis elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa setara dengan capres-cawapres lainnya. “Itu yang bisa saya katakan. Kita bisa setara dengan yang lain dan bisa memenangkan kontestasi,” ucapnya.***
