Network
ZONABANTEN.com- Pada 1 September 2023 lalu, pariwisata Indonesia mendapat kabar duka, yakni sebuah lift tram yang membawa 5 karyawan resort Ayu Terra Ubud, Bali mengalami insiden putusnya tali pengait.
Atas kejadian putusnya tali pengait lift tram tersebut berujung akan tewasnya 5 karyawan resort Ayu Terra Ubud Bali.
Diketahui atas kejadian lift tram yang jatuh tersebu 2 orang karyawan resort Ayu Terra dinyatakan meninggal ditempat, sementara 3 orang lainnya wafat kala berada di rumah sakit.
5 korban yang meninggal dalam insiden jatuhnya lift tram di resort Ayu Terra tersebut diantaranya yakni Sang Putu Bayu Adi Krisna, Ni Luh Superningsih, I Wayan Aries Setiawan, Kadek Hardiyani, dan Kadek Yanti Pradewi.
Kejadian memilukan tersebut pun menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Lift tram adalah sebuah lift yang biasa digunakan bagi yang memiliki properti di lereng perbukitan.
Lift tram ini digunakan untuk akses keluar masuk resort bagi para tamu dan karyawan agar memudahkan mereka dalam naik turun bukit.
Insiden jatuhnya lift tram tersebut juga menyisakan berbagai misteri.
Diduga lokasi jatuhnya lift tram tersebut memang dikenal sebagai tempat yang angker oleh warga sekitar.
Mengutip unggahan akun TikTok @muditha07, menurut warga sekitar di tempat ini terdapat pelinggih, dimana dulunya para petani biasanya mapag toya (menjemput air) untuk pertanian.
"Di bawah sana ada dugul, biasanya untuk mapag toya. Tapi semenjak itu diurug saya lakukan dari jauh, ngayat, ini sawah saya ada di bawah," ujar salah satu keluarga Sang Putu Bayu Adi Krisna.
Diketahui keluarga korban dari jatuhnya lift tram tersebut sudah melakukan upacara ngepluguin atau ritual pemanggilan arwah menurut keagamaan Hindu.
Menurut hasil meluasan yang telah dilakukan oleh keluarga korban diketahui pada saat kejadian lift tram tersebut tidak hanya dinaiki oleh kelima karyawan tersebut.
Melainkan juga ada sosok tak kasat mata yang juga turut menumpang pada tabung lift tram tersebut.
Menurut orang pintar terdapat 15 sosok tak kasat mata yang ikut menggelantungi lift tersebut.
"Kata orang pintar ada 15 sosok yang menggelantungi lift saat kejadian," ujarnya.
Setelah kejadian tersebut berlangsung, satu persatu anggota keluarga korban jatuhnya lift tram tersebut pun melakukan upacara 'Ngelpugin'.
Upacara 'Ngelpugin' dipercaya sebagai ritual yang bertujuan untuk menjemput roh (energi) korban agar sadar akan kepergiannya.
Upacara 'Ngeplugin' ini dilakukan agar arwah para korban tidak berada di tempat tersebut.
"Upacara Ngepluguin untuk memanggil roh agar tidak disini lagi," tutur orang pintar tersebut.
Setelah dilakukan upacara 'Ngelpugin' keluarga juga akan mengadakan ngaben.
Upacara ngaben ini dilakukan agar para korban dapat pergi dengan tenang dan mendapatkan tempat yang layak di sisi penciptanya.
"Kemudian akan dilakukan upacara ngaben, sehingga roh korban bisa mendapatkan tempat yang layak dan bisa menyatu dengan sang pencipta," imbuh keluarga korban Sang Bayu Krisna.
Kejadian putusnya tali lift tram tersebut tepatnya berada di resort Ayu Terra, Deda Kedewetan, Kabupaten Gianyar, Ubud, Bali.
Proses evakuasi korban juga berlangsung dramatis, karena regu penyelamat harus menuruni ratusan anak tangga untuk mencapai dasar resort tersebut.
Diketahui kemiringan lift tram tersebut mencapai 35 derajat, dan panjang jalur lift sekitar 60 meter.
Diketahui berdasarkan oleh TKP, polisi menduga jika tali lift yang terbuat dari baja tersebut tidak menahan beban.
Hingga akhirnya menyebabkan tali pengait tersebut terputus begitu saja.
Disaat yang bersamaan, rem atau safety pengganjalnya diduga tidak berfungsi sehingga mengakibatkan tabung lift tergelincir ke bawah dengan kecepatan yang tinggi.
Atas insiden jatuhnya lift tram di resort Ayu Terra Ubud Bali tersebut bisa menjadi pelajaran untuk kita semua terutama pengelola resort agar selalu memperhatikan safety pada properti yang dikelolanya.***
