Network
ZONABANTEN.com - Penyebab kematian Mustopa penembak Kantor MUI (Majelis Ulama Indonesia), telah dijawab oleh hasil autopsi.
Dokter Forensik Polri, dr Arfiani, menjelaskan bahwa penyebab kematian tersangka (Mustopa) dalam peristiwa penembakan tersebut yaitu karena adanya serangan jantung.
“Dari pemeriksaan dalam kami tekukan adanya gambaran penyakit infeksi pada paru dan ada gambaran serangan jantung. Kami dari tim dokter forensik, korban mati karena serangan jantung diperberat infeksi pada parunya,” ujar dr Arfiani.
Arfiani memaparkan adanya luka-luka yang berada di luar tubuh jenazah Mustopa. Walaupun terdapat luka fisik di tubuh tersangka, Afriani menyebutkan luka-luka itu tidak berdampak fatal.
Baca Juga: Jadwal TV Indosiar Hari Ini Sabtu, 6 Mei 2023 Akan Tayang BestKiss, Fokus, Hingga Suara Hati Istri
“Ditemukan luka-luka tapi lukanya tidak potensi menyebabkan kematian. Ada luka dangkal di bibir, lutut, luka lecet kecil di pipi, ada memar disertai bengkak di pipi,” ujarnya.
Polisi juga turut memberikan informasi bahwa tersangka pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Mustopa yang berusia 60 tahun, memiliki riwayat penyakit. Tersangka tewas di Puskesmas setelah sebelumnya sempat pingsan saat diamankan oleh pihak pengamanan.
Berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan Polda Metro Jaya dan Polda Lampung dalam melakukan penyelidikan dan pemeriksaan kepada istri tersangka, tersangka memiliki riwayat penyakit jantung dan asma.
“Hasil koordinasi kami dengan Polda Lampung di sana juga ada penyelidikan pendahuluan terhadap ini, istrinya juga diperiksa, yang bersangkutan memiliki riwayat sakit jantung dan asma,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.
