ZONABANTEN.com - Menjelang arus mudik dan balik lebaran 2023, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyiapkan pencegahan dampak bencana.
BNPB menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mencegah dampak bencana yang terjadi menjelang arus mudik dan balik lebaran 2023.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan bahwa ada prediksi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode mudik lebaran 2023.
“Berdasarkan hasil koordinasi, yang menjadi tantangan besar yakni bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,” ujar Surhayanto.
Surhayanto juga menjelaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga mungkin akan terjadi di beberapa provinsi dan hingga kini Riau dan Jambi sudah menetapkan siaga darurat.
Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Pemprov Jabar Sediakan 11 Ribu Tiket Mudik Gratis Lebaran 2023, Begini Cara Daftarnya
“BNPB dukung peralatan pemadaman darat dan juga personelnya, kemudian menyiapkan helikopter di enam provinsi prioritas dengan total 46 helikopter,” lanjutnya.
Adapun provinsi penanganan karhutla adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Wilayah tersebut akan didatangkan 13 helikopeter patroli dan 33 helikopter water bombing.
BNPB didampingi instansi terkait juga akan melakukan pencegahan bencana tersebut, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya. Untuk karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC,” ujar Surhayanto.