Simbol Agama jadi Bahan Video Prank, Kemenag Sumsel Angkat Bicara

- 3 Agustus 2020, 17:33 WIB
Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. HM. Alfajri Zabidi MM, M.Pd.I
Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. HM. Alfajri Zabidi MM, M.Pd.I //Istimewa

ZONABANTEN.com – Beredarnya video prank yang menyelipkan simbol agama di dalamnya, membuat banyak orang ikut prihatin.

Termasuk Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan.

Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. HM. Alfajri Zabidi MM, M.Pd.I menyayangkan simbol agama digunakan untuk mengisi konten video youtube dalam bentuk prank.

Baca Juga: Update Corona Senin 3 Agustus 2020, Positif Covid-19 di Tangsel BERTAMBAH 24 Kasus

Dia mengimbau jajaran Kemenag Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat agar tidak melakukan hal serupa.

Sekadar informasi, video prank pembagian bungkusan daging kurban berisi sampah viral di masyarakat. Bahkan pihak kepolisian saat ini telah menetapkan Edo Dwi Putra, sang pembuat konten video sebagai tersangka.

“Kita sangat menyayangkan bila ada masyarakat yang menggunakan simbol agama atau hal-hal yang terkait ibadah agama tertentu, untuk dijadikan konten video prank,” ujar Fajri dalam rilis-nya, Senin 3 Agustus 2020.

Baca Juga: Update Sebaran Corona Hari Senin 3 Agustus 2020, Tertinggi di Jawa Timur 478 Kasus Baru

“Hal itu dapat menimbulkan perpecahan dan keresahan ummat,” imbuh Fajri.

“Untuk kasus video prank pembagian bungkusan daging kurban berisi sampah yang kini viral, kita serahkan penanganannya sepenuhnya kepada pihak berwenang, yakni kepolisian,” tutur Fajri.

Guna mencegah hal serupa kembali terjadi, Fajri meminta seluruh jajaran Kementerian Agama di kabupaten/kota se-Sumsel agar memberikan pembinaan kepada masyarakat.

Baca Juga: Update Corona Hari Senin 3 Agustus 2020, Total Positif Covid-19 113.134 Sembuh 70.237

“Silahkan berkoordinasi dengan Forkompinda, MUI, KUA Kecamatan, dan instansi terkait lainnya untuk mengambil sikap terbaik. Selain itu, pembinaan kepada masyaraka agar diintensifkan,” jelas beliau.

“Jangan sampai kemajuan teknologi dimanfaatkan dan diisi hal-hal yang bisa menimbulkan keresahan. Silahkan kreatif, saya kira banyak ide lain yang lebih bermanfaat dan mendidik sehingga kita semua merasakan dampak positifnya,” pungkas Fajri.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Humas Kemenag Sumsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x