Presiden Joko Widodo Adakan Ratas Minta Menteri Jaga Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan

- 25 Februari 2023, 18:00 WIB
Presiden Joko Widodo minta para menteri untuk jaga ketersediaan pangan jelang Ramadhan 2023
Presiden Joko Widodo minta para menteri untuk jaga ketersediaan pangan jelang Ramadhan 2023 /ANTARA

ZONABANTEN.com - Presiden Joko Widodo adakan Ratas minta menteri jaga ketersediaan pangan jelang Ramadhan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas (ratas) dan memerintahkan menteri untuk menjaga pasokan pangan jelang Ramadhan yang akan dimulai pada pekan ketiga Maret 2023.

Rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi pada Jumat kemarin dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Koordinator Bidang Perekonimian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi.

Tujuan rapat ini presiden ingin mengecek 12 komoditi yang ada seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur, dan gula, soal kesiapan jelang Ramadhan 2023.

Menteri Pertanian menyatakan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri untuk mengecek bersama-sama "buffer stock" bahan pangan di lapangan.

Presiden Jokowi menyoroti secara khusus soal ketersedian beras pada periode Januari-Maret dan soal ketersedian bahan pangan yang masih jadi komoditi impor seperti daging.

Baca Juga: Hadir di Rakernas APPSI, Presiden Joko Widodo Minta Pemerintah Daerah untuk Jaga Stabilitas Harga Pangan

Arief Prasetyo Adi mengatakan, bahwa Presiden meminta secara khusus ketersedian beras, karena akan ada panen raya 1 juta hektar di bulan Februari.

Arief Presetyo Adi juga diinstruksikan oleh presiden agar mencari alternatif lain sumber impor daging sapi yang selama ini bergantung pada Australia.

Presiden sempat mengingatkan perihal kondisi 2-3 tahun yang lalu saat harga daging sapi asal Australia sempat naik karena dampak banjir.

Maka dari itu, Presiden Jokowi meminta agar ada negara alternatif demi mencegah hal ini terjadi kembali.

Beberapa negara yang bisa dijadikan alternatif sumber impor daging adalah Brazil dan Meksiko.

Baca Juga: Kunjungan ke Pasar Wonokromo, Presiden Joko Widodo Berharap Harga Pangan Dapat Dikendalikan Secara Nasional

Menurut Arief, harga daging di Brazil memiliki selisih 5-10 persen lebih murah dibandingkan Australia.

Namun disisi lain, pemerintah juga mempertimbangkan aspek spesifikasi apabila ingin mengimpor sapi dari Brazil terkait kesehatan sapi terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kemudian, yang menjadi pertimbangan selanjutnya jarak negara Brazil yang jauh, dan bisa memakan waktu hingga dua bulan dalam memasukkan sapi hidup ke Indonesia.

Tujuannya adalah untuk menggerakan ekonomi di Indonesia dengan fattening atau penggemukan sapi oleh peternak-peternak di Indonesia.

Presiden Jokowi juga menegaskan untuk kerja sama dengan pihak swasta dalam pendistribusian bahan pangan.

Hal ini agar tidak adanya hambatan ketersediaan bahan pangan sampai ke daerah-daerah.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x