Arief Presetyo Adi juga diinstruksikan oleh presiden agar mencari alternatif lain sumber impor daging sapi yang selama ini bergantung pada Australia.
Presiden sempat mengingatkan perihal kondisi 2-3 tahun yang lalu saat harga daging sapi asal Australia sempat naik karena dampak banjir.
Maka dari itu, Presiden Jokowi meminta agar ada negara alternatif demi mencegah hal ini terjadi kembali.
Beberapa negara yang bisa dijadikan alternatif sumber impor daging adalah Brazil dan Meksiko.
Menurut Arief, harga daging di Brazil memiliki selisih 5-10 persen lebih murah dibandingkan Australia.
Namun disisi lain, pemerintah juga mempertimbangkan aspek spesifikasi apabila ingin mengimpor sapi dari Brazil terkait kesehatan sapi terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kemudian, yang menjadi pertimbangan selanjutnya jarak negara Brazil yang jauh, dan bisa memakan waktu hingga dua bulan dalam memasukkan sapi hidup ke Indonesia.
Tujuannya adalah untuk menggerakan ekonomi di Indonesia dengan fattening atau penggemukan sapi oleh peternak-peternak di Indonesia.
Presiden Jokowi juga menegaskan untuk kerja sama dengan pihak swasta dalam pendistribusian bahan pangan.