Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Persatuan Wartawan Indonesia, Begini Pembentukan PWI pada 9 Februari 1946

- 9 Februari 2023, 12:44 WIB
Sejarah Persatuan Wartawan Indonesia yang didirikan pada 9 Februari 1946
Sejarah Persatuan Wartawan Indonesia yang didirikan pada 9 Februari 1946 /PWI

ZONABANTEN.com – Hari ini dalam sejarah: lahirnya Persatuan Wartawan Indonesia, ketahui perjalanan PWI yang dibentuk pada 9 Februari 1946.

Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI merupakan organisasi wartawan atau jurnalis pertama Indonesia.

Sebelum Indonesia merdeka, wartawan Indonesia termasuk pahlawan bangsa bersama dengan para perintis pergerakan yang berjuang untuk menghapus penjajahan.

Di masa pergerakan, wartawan bahkan memiliki dua peran sekaligus. Pertama, sebagai aktivis pers dalam pemberitaan dan penerangan untuk membangkitkan kesadaran nasional.

Kedua, sebagai aktivis politik yang terlibat langsung dalam membangun perlawanan rakyat terhadap penjajahan.

PWI didirikan di Surakarta atau Solo, Jawa Tengah, pada 9 Februari 1946. Namun, cikal bakal PWI sendiri bahkan sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.

Bermula sejak masa kolonial Hindia Belanda, Inlandsche Journalisten Bond atau IJB didirikan pada 1924.

Baca Juga: Hari Lahir Persatuan Wartawan Indonesia 9 Februari, Begini Sejarah, Perkembangan, Peran PWI 

IJB adalah perkumpulan wartawan sekaligus wadah persatuan dan advokasi bagi para jurnalis pribumi saat masa kolonial.

Jurnalis muda yang merintis IJB adalah Sumarko Kartodikromo, sekaligus pemimpin surat kabar berkala, Sarotomo dan Doenia Bergerak dari Soerakarta.

Empat tahun kemudian, IJB berdiri di Medan atas prakarsa R.K. Mangunatmodjo, Mohammad Junus, dan lainnya.

Pada tahun 1929, IJB diubah menjadi Inlandsche & Chinesche Journalisten Bond, yang diketuai oleh Mohammad Joenoes dan sekretaris Parada Harahap.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, wartawan nasional berpartisipasi dalam berjuang untuk mempertahankan proklamasi.

Surat kabar pertama yang terbit di Indonesia adalah Berita Indonesia, disusul oleh Harian Merdeka, Rakjat, dan surat kabar lain yang terbit di beberapa wilayah Indonesia.

Saat pasukan Inggris dan Belanda semakin meningkatkan strategi pengekangan dan operasi pendaratan dan pendudukan di beberapa wilayah Indonesia, para wartawan Republiken mengadakan kongres pertama untuk mendirikan PWI pada 9 Februari 1946.

Baca Juga: Sejarah Didirikannya Persatuan Wartawan Indonesia, Jadi Peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh wartawan daerah dan wartawan yang berhasil lolos dari daerah-daerah pendudukan dan incaran serdadu Sekutu atau Belanda.

Sejak kemerdekaan hingga berlangsungnya Konferensi Meja Bundar atau KMB, para tokoh PWI berhasil melangsungkan tiga kali kongres.

Kongres pertama berlangsung di Surakarta pada 9-10 Februari 1946, menghasilkan pengurus yang diketuai oleh Mr. Sumanang, diperkuat Sudarjo Tjokrosisworo, Sjamsuddin Sutan Makmur, B.M. Diah, Sumantoro, Ronggo Danukusumo, Djawoto, dan Harsono Tjokroaminoto.

Kongres kedua di Malang pada 23-24 Februari 1947, ditetapkan pengurus baru yang terdiri dari Usmar Ismail sebagai ketua, dibantu Djamal Ali, Sudarjo Tjokrosisworo, Sumanang, dan lainnya.

Namun, Usmar Ismail mengundurkan diri sebagai ketua tak lama kemudian, dan diganti oleh Sumanang. Setelah Sumanang juga mundur, maka diganti oleh Djawoto, kepala kantor berita Antara.

Lalu, pada 7-9 Desember 1949 di Yogyakarta, kongres ketiga dilaksanakan, dengan Djawoto yang terpilih kembali menjadi ketua, dibantu oleh Djamal Ali, Darsjaf Rachman, Mashud, dan lainnya.

Tanggal 9 Februari juga diperingati sebagai Hari Pers Nasional, karena bertepatan dengan hari lahir PWI.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: PWI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x