Awal Mula Pergantian Nama Batavia Menjadi Jakarta pada 30 Desember, Simak Sejarahnya Berikut

- 29 Desember 2022, 13:08 WIB
Sejarah perubahan nama Batavia menjadi Jakarta pada 30 Desember 1949
Sejarah perubahan nama Batavia menjadi Jakarta pada 30 Desember 1949 /jakarta.go.id

ZONABANTEN.com – Awal mula pergantian nama Batavia menjadi Jakarta pada 30 Desember, simak sejarahnya berikut.

Jika kita mempelajari sejarah, seperti yang diketahui, Jakarta dulunya disebut dengan nama Batavia.

Namun, sebelumnya Jakarta juga memiliki nama lain, yaitu Sunda Kelapa dan Jayakarta, hingga diubah menjadi Batavia.

Lantas, bagaimana sejarah nama Batavia diubah menjadi Jakarta?

Kembali pada ratusan tahun lalu. Sebagai kota pelabuhan, Jakarta pada mulanya bernama Sunda Kelapa.

Kemudian, pada 22 Juni 1527, Pangeran Fatahillah datang dan mendirikan Jayakarta untuk mengganti Sunda Kelapa.

Kota Jayakarta berkembang sebagai kota pelabuhan yang sibuk, di mana para pedagang Cina, India, Arab, Eropa, dan negara lainnya datang untuk saling bertukar komoditas.

Baca Juga: Sejarah Pergantian Nama Batavia Menjadi Jakarta, Diubah Setelah 3 Abad Lebih 

Pada 1619, VOC Belanda, yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta, dan membangun kota baru di bagian barat Sungai Ciliwung, yang dinamakan Batavia.

Nama Batavia sendiri diambil dari kata Batavieren, yang merupakan nenek moyang bangsa Belanda.

Rencananya, Batavia akan dibangung semirip mungkin dengan kota-kota di Belanda, yaitu dalam bentuk blok yang masing-masing dipisahkan oleh kanal, dan dilindungi oleh dinding sebagai benteng, serta parit.

Batavia selesai dibangun pada 1650, dan menjadi tempat tinggal bangsa Eropa. Sementara bangsa Cina, Jawa, dan pribumi lainnya disingkirkan ke tempat lain.

Selama 3 abad lebih, Batavia digunakan sebagai nama kota ini. Setidaknya bermula pada 1619, atau sumber lain mengatakan 1621, hingga 1942.

Karena adanya kebijakan de-Nederlandisasi oleh Pemerintah Jepang, nama kota akhirnya diganti dengan bahasa Indonesia atau Jepang.

Hasilnya, pada 1942, akhirnya nama Batavia diubah menjadi Djakarta, sebagai akronim dari Djajakarta.

Pergantian nama itu bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur Raya, pada 8 Desember 1942. Nama lengkap kota itu adalah Jakarta Tokubetsu Shi.

Baca Juga: Inilah Asal Usul Nama 'Batavia': Jakarta Pada Masa Penjajahan Belanda Tagar IndonesianHistory 

Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II dan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap digunakan dengan meninggalkan nama Jepang-nya.

Setelah Indonesia merdeka, Menteri Penerangan Republik Indonesia Serikat (RIS) kala itu, Arnoldus Isaac Zacharias Monotutu, menegaskan bahwa sejak 30 Desember 1949, tak ada lagi sebutan Batavia untuk kota itu.

Maka sejak saat itu, nama Ibukota Republik Indonesia adalah Jakarta. Nama Jakarta dikukuhkan kembali pada 22 Juni 1956 oleh Wali Kota Jakarta saat itu, Sudiro.

Sebelum tahun 1959, posisi Jakarta masih merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Pada 1959, status Jakarta diubah, dari sebuah kotapraja di bawah wali kota, menjadi Daerah Tingkat Satu yang dipimpin oleh Gubernur.

Gubernur pertama Jakarta adalah Soemarno Sosroatmodjo. Kemudian pada 1961, status Jakarta diubah kembali menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI).

Sementara itu, untuk penetapan hari lahir Jakarta didasarkan pada momen peristiwa kemenangan Fatahillah mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, yaitu pada 22 Juni 1527.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: jakarta.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x