Network
Puncaknya pada 1998, di mana terjadi gerakan-gerakan dan aksi-aksi massa yang menuntut perbaikan di segala bidang kehidupan, terutama ekonomi, politik, dan sosial.
Aksi tersebut berujung kerusuhan di kota-kota besar di Indonesia. Prajurit-prajurit Korps Marinir berperan cukup besar atas kejadian tersebut.
Korps Marinir tak hanya berhasil dalam menangani dan meredam gerakan dan aksi massa, tetapi juga mampu menjadi bagian penting penyelamat bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Pada tahun 2005, Korps Marinir mengalami perkembangan yang cukup pesat, dengan dibuatnya Markas Komando yang di Jl. Prajurit KKO Usman dan Harun, Jakarta Pusat.
Selain itu, Korps Marinir juga membangun Pasmar 3 pada tahun 2018 di Sorong, Papua, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2018, tepatnya pada tanggal 8 Mei 2018.
Pada 10 Agustus 2020, diresmikan adanya perubahan nomenklatur dan pembentukan organisasi baru di tubuh Korps Marinir.
Perubahan-perubahan tersebut menandai bahwa status Korps Marinir sebagai Kotama Operasi TNI sesuai Perpres Nomor 66 Tahun 2019, tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia sudah berlaku.***
