Jelang Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Simak Sejarah Perumusan Naskahnya Berikut

- 20 Oktober 2022, 15:07 WIB
Sejarah dan proses perumusan Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober
Sejarah dan proses perumusan Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober /museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id

Menurut Jamien, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Esoknya, pada 28 Oktober 1928, rapat kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop, yang membahas tentang masalah pendidikan.

Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, selaku pembicara, berpendapat bahwa anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan, da nada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada sesi selanjutnya, di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi, selain gerakan kepanduan.

Sementara itu, Ramelan mengemukakan bahwa gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Sejak dini, gerakan kepanduan mengajarkan anak-anak untuk disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup, lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman diperdengarkan, dan disambut dengan sangat meriah oleh para peserta kongres.

Baca Juga: 7 Twibbon Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Desain Terkini Bertema Nasionalisme, Cocok Digunakan di Media Sosial

Akhirnya, kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres, yang disebut sebagai “Sumpah Setia”, yang berbunyi:

Halaman:

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah