ZONABANTEN.com - Baru-baru ini orasi seorang mahasiswa saat unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM menjadi viral karena dinilai menghina figur Presiden Joko Widodo.
Materi orasi mahasiswa ini pun mendapat perhatian serius dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Dalam keterangannya, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mendukung penyampaian aspirasi kepada pemerintah.
Namun dirinya menambahkan, penyampaian aspirasi itu harus dengan prosedur yang baik dan benar bahkan dengan etika kepantasan publik.
"Nalar demokrasi yang sehat itu harus mengedepankan etika kepantasan publik, bukan dengan arogansi dan kepentingan lain", ujar Benny, Minggu 4 September 2022.
Ia menjelaskan ruang publik harus dijaga dari prektek-praktek yang menghujat, menghina martabat manusia.
"Yang dikritisi itu harus kebijakannya, bukan kepada personal atau orangnya karena mereka itu makhluk tuhan loh, jadi harus dengan nalar demokrasi yang beretika", jelasnya.
Dirinya menyebut nalar demokrasi tunduk kepada nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Tidak boleh direduksi kepentingan pragmatis politik dan melegalkan segala cara.