Network
ZONABANTEN.com- Buntut dari laporan pencemaran nama baik Luhut Pandjaitan oleh Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Rocky Gerung anggap Menko Marves tak punya etika bernegara.
Perseteruan antara Haris Fatia sebagai masyarakat sipil dengan pejabat pemerintahan ini, terkait penelitian bisnis yang dimiliki Luhut Pandjaitan yang diunggah dalam channel YouTube Haris Azhar pada 20 Agustus 2021.
Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti mendapatkan hasil riset menyebut adanya permainan tambang Papua, oleh Menko Merves Luhut Pandjaitan,dan berujung ditetapkannya keduanya sebagai tersangka pencemaran nama baik.
Baca Juga: Jelang Tanding Azka Corbuzier dan Vicky Prasetyo, Deddy Corbuzier: Enggak Usah Panjang Lebar
Pengamat politik, Rocky Gerung, menanggapi bahwa sikap yang diambil oleh Luhut sebagai pejabat pemerintahan kurang baik, dan dapat menimbulkan perlawanan masyarakat terhadap negara.
"Kan biasanya masyarakat sipil yang melaporkan pejabat, ini pejabat yang melaporkan masyarakat sipil, kan ajaib. Di seluruh dunia enggak ada pejabat yang melaporkan rakyat," kata Rocky Gerung , dikutip oleh ZONABANTEN.com melalui YouTube Rocky Gerung Official pada 23 Maret 2022.
Rocky juga mengatakan bahwa Luhut Panjaitan sebagai pejabat negara dinilai masyarakat memiliki kekuasaan dan akses luas terhadap hukum berbeda dengan Haris Azhar, dan menyebut dasar dari laporan tersebut adalah tidak adanya etika bernegara oleh seorang pejabat negara terhadap warga sipil.
Baca Juga: Apa Itu Diplopia? Penyakit Mata yang Menyerang Marc Marquez Usai Terjatuh di Sirkuit Mandalika
"Jadi sekali lagi, ini soal etika di dalam bernegara yang tidak dipahami tidak hanya oleh pak Luhut tetapi juga banyak petinggi di istana yang tidak paham itu. Jadi pengacara pak Luhut juga enggak bisa baca bahwa ini justru akan membuat reputasi pak Luhut buruk," kata Rocky Gerung.
Dalam video yang telah ditonton lebih dari 97 ribu kali tersebut, Rocky Gerung menjelaskan bahwa beda cerita jika Haris Azhar selaku warga sipil melaporkan Luhut Pandjaitan.
