Network
ZONABANTEN.com - Terkait tidak ada lagi aturan jaga jarak bagi penumpang KRL, tentunya masih ada sebagian orang yang dibayangi rasa khawatir terjadinya penularan COVID-19.
Untuk itu juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito membagikan tips aman selama menggunakan transportasi umum.
"Menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain atau setidaknya menghindari kerumunan semampu kita, misalnya melakukan perjalanan di luar jam padat atau menunggu trayek transportasi berikutnya," ujar Wiku saar konferensi pers virtual, pada hari Selasa, 15 Maret 2022 dikutip dari PMJ News.
"Menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain atau setidaknya menghindari kerumunan semampu kita, misalnya melakukan perjalanan di luar jam padat atau menunggu trayek transportasi berikutnya," ujar Wiku saar konferensi pers virtual, pada hari Selasa, 15 Maret 2022 dikutip dari PMJ News.
Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Mengundang Jerawat, Nomor 3 Paling Umum Dilakukan
Tidak hanya mencoba menjaga jaraj sendiri dengan penumpang lain dengan menghindari jam padat, atau jika terpaksa harus bepergian di jam padat, Wiku mengingatkan selama di perjalanan dengan moda transportasi untuk menggunakan masker kain tiga lapis.
Selain itu usahakan selalu menggunakan masker medis yang menutupi sempurna hidung mulut dan dagu. Usahakan masker diganti secara berkala setiap empat jam.
Menurut Wiku berdasarkan sebuah studi di Korea Selatan pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa pemakaian masker dan menjaga jarak masih efektif untuk mencegah penyebaran virus.
Tidak hanya mencoba menjaga jaraj sendiri dengan penumpang lain dengan menghindari jam padat, atau jika terpaksa harus bepergian di jam padat, Wiku mengingatkan selama di perjalanan dengan moda transportasi untuk menggunakan masker kain tiga lapis.
Selain itu usahakan selalu menggunakan masker medis yang menutupi sempurna hidung mulut dan dagu. Usahakan masker diganti secara berkala setiap empat jam.
Menurut Wiku berdasarkan sebuah studi di Korea Selatan pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa pemakaian masker dan menjaga jarak masih efektif untuk mencegah penyebaran virus.
Baca Juga: Jelang El-Clasico Real Madrid VS Barcelona, Los Blancos Siap Berikan Tawaran ke Haaland
"Bahkan menurunkan peluang penularan, khususnya di transportasi umum masing-masing sebesar 93,5 persen dan 98,1 persen," ucapnya.
Tidak kalah pentingnya menurut Wiku selama di perjalanan tidak diperkenankan untuk berbicara satu maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan.
Kemudian, rajin mencuci tangan secara berkala menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain.
"Kemudian tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan khususnya dalam penerbangan yang durasinya kurang dari dua jam terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat dalam rangka pengobatan," tuturnya.
"Bahkan menurunkan peluang penularan, khususnya di transportasi umum masing-masing sebesar 93,5 persen dan 98,1 persen," ucapnya.
Tidak kalah pentingnya menurut Wiku selama di perjalanan tidak diperkenankan untuk berbicara satu maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan.
Kemudian, rajin mencuci tangan secara berkala menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain.
"Kemudian tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan khususnya dalam penerbangan yang durasinya kurang dari dua jam terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat dalam rangka pengobatan," tuturnya.
Baca Juga: Link Streaming Kualifikasi MotoGP Mandalika 2022 di Trans7, Bisa Diakses Secara Gratis!
Disamping itu Wiku juga menilai bahwa perilaku aman COVID-19 bagi masing-masing individu diperlukan di tengah penyesuaian kebijakan masa transisi saat ini. Sebab, peluang penularan COVID-19, tidak dapat terelakkan saat beraktivitas dengan banyak orang.
"Hingga cara terbaik untuk menekan peluang penularan semaksimal mungkin yaitu dengan menutupi setiap celah penularannya baik saat sebelum, dalam perjalanan, maupun sesudahnya setelah mencapai tujuan," tukasnya.***
Disamping itu Wiku juga menilai bahwa perilaku aman COVID-19 bagi masing-masing individu diperlukan di tengah penyesuaian kebijakan masa transisi saat ini. Sebab, peluang penularan COVID-19, tidak dapat terelakkan saat beraktivitas dengan banyak orang.
"Hingga cara terbaik untuk menekan peluang penularan semaksimal mungkin yaitu dengan menutupi setiap celah penularannya baik saat sebelum, dalam perjalanan, maupun sesudahnya setelah mencapai tujuan," tukasnya.***
