Komisi VI DPR RI Minta Pemerintah Tegas Terhadap Isu Kedelai, Pengamat: Kendalanya Terjadi Kongkalikong

- 23 Februari 2022, 09:08 WIB
Pengamat kebijakan publik,
Pengamat kebijakan publik, /Instagram.com/@trubus_r.

Diberitakan sebelumnya, salah seorang Perajin tempe di Tangerang Selatan (Tangsel) Casiah meminta agar Pemerintah turut andil dalam menurunkan harga kedelai. Menurut Casiah, kenaikan harga kedelai di 2022 ini lebih parah dibanding dengan sebelumnya.

"Sebetulnya bukan langka, tapi harganya tinggi. Jadi orang tua saya memang produksi, harganya itu sudah Rp1,3 juta per kuintalnya. Biasanya cuma Rp700 ribu. Jadi yang kami minta itu tolong (ke Pemerintah) bantu turunkan harganya. Karena pelanggan ngga mau kalau dinaikan harga tempenya," kata Casiah kepada wartawan, ditulis Rabu 23 Februari 2022.

Selain casiah, Perajin tempe di kawasan Pamulang, Kota Tangsel Mugiyono menyebut tak dapat andalkan Pemerintah, selain mogok atau, memperkecil ukuran hasil produksi.

Pasalnya, harga kedelai yang sebelumnya Rp850 ribu per kuintalnya, kini mencapai Rp1.150 ribu per kuintal. Kenaikan hingga Rp300 ribuan tersebut, tegas Mugiyono, membuat para perajin tahu dan tempe menjerit, sebab tak dapat menyisihkan keuntungan.

"Hampir sebulanan. Dari Rp850 ribu per kuintal menjadi Rp1.150 ribu per kuintal, naiknya Rp300 ribu. Kita jualan segitu-gitu juga, paling penting muter otak kita aja. Tadinya pakai plastik 12 cm, mungkin pakai plastik 10 cm, jadi tempenya dikecilin," kata Mugiyono kepada wartawan, ditulis Senin 21 Februari 2022.

***

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x