Menag Yaqut Terbitkan Aturan Pengeras Suara Masjid, Takbiran Sampai Pukul 22.00 WIB

- 21 Februari 2022, 16:54 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas./ Kemenag
Menag Yaqut Cholil Qoumas./ Kemenag /
ZONABANTEN.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan aturan baru terkait pengguanan pengeras suara di masjid dan musala.
 
Aturan tersebut diatur dalam Surat Edaran Menteri Agama No. SE 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
 
"Pedoman diterbitkan sebagai upaya meningkatkan ketentraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga masyarakat," ujar Menag Yaqut seperti dikutip Zona Banten.com, dari laman kemenag.go.id pada Senin, 21 Februari 2022.
 
 
Menurut Menag, penggunaan pengeras suara di masjid dan musala merupakan kebutuhan umat Islam sebagai media siar di tengah masyarakat.
 
Di saat yang bersamaan, masyarakat Indonesia juga beragam, baik itu agama, keyakinan, latar belakang, dan lainnya. Sehingga perlu upaya untuk menjaga persaudaraan dan harmoni sosial.
 
SE tersebut mengatur volume pengeras suara diatur paling besar 100 desibel. Dalam menggunakan pengeras suara dengan pemutaran pun harus memperhatikan kualitas rekaman, waktu, dan bacaan akhir ayat.
 
 
Selain itu, aturan tersebut juga mengatur penggunaan pengeras suara dalam pembacaan Al-Quran sebelum azan.
 
Sebelum azan Subuh, pembacaan Al-Quran atau selawat digunakan paling lama 10 menit dengan menggunakan pengeras suara luar.
 
Sedangkan pelaksanaan salat Subuh, zikir, doa, dan kuliah Subuh menggunakan pengeras suara dalam.
 
Sebelum azan Zuhur, Asar, Magrib, Isya, dan Jumat pembacaan Al-Quran atau selawat paling lama 5 sampai 10 menit menggunakan pengeras suara luar.
 
Sedangkan pelaksanaan Khutbah Jumat, salat, zikir, dan doa menggunakan pengeras suara dalam.
 
Tidak hanya itu, dalam kegiatan siar Ramadan, hari raya, dan upacara hari besar Islam lainnya juga diatur dalam pedoman ini.
 
 
Dalam bulan Ramadan, baik pelaksanaan salat tarawih, ceramah, atau tadarus Al-Quran menggunakan pengeras suara dalam.
 
Untuk takbir pada 1 Syawal atau 10 Zulhijjah, bisa menggunakan pengeras suara luar hanya sampai pukul 22.00 WIB dan bisa dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.
 
Pelaksanaan salat hari raya, baik itu Idul Fitri atau Idul Adha dapat menggunakan pengeras suara luar.
 
Sedangkan takbir Idul Adha di hari Tasyrik dan Upacara Peringatan Hari Besar Islam dapat dikumandangkan menggunakan pengeras suara dalam.***

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x