Network
ZONABANTEN.com - Selain antasida, kini gejala Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) dapat diredakan dengan inovasi terbaru dari dunia kedokteran yakni, Vonoprazan.
Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, mengungkapkan jika biasanya para dokter akan memberikan resep obat seperti antasida yang berguna dalam menetralkan asam lambung dan produksi asam lambung, serta akan ditekan dengan pemberian obat golongan antagonis H2 reseptor atau yang biasa disebut dengan penghambat pompa proton (PPI).
Dalam kondisi tertentu akan ada masa, dimana GERD sudah tidak dapat dikendalikan dengan obat-obatan, maka diperbolehkan dokter untuk melakukan pembedahan.
Akan tetapi untuk kasus gastritis serta tukak lambung, yang biasanya oleh faktor H. pylori, maka untuk pengobatannya akan dilakukan dengan eradikasi atau membunuh kuman tersebut. Hal ini juga dikombinasikan antara antibiotik dengan penekan asam lambung.
"Namun dengan pemberian obat-obatan selama ini, sebetulnya masih ada kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam terapi GERD," ujar Prof. Ari, dalam webinarnya, pada Kamis 10 Februari 2022.
Di dalam webinarnya, Prof. Ari mengungkapkan, jika masih adanya pasien yang tidak dapat mempan menggunakan obat PPI dan masih sering mengalami kekambuhan, seperti asam lambung yang terus naik ketika malam hari, esofagitis yang terasa lanjutan, dan lainnya.
Khususnya, untuk H. pylori ini tingkat eridakasi dengan PPI dan antibiotik tidak dapat menunjukkan hasil yang sudah ditetapkan, yakni paling tidak sebesar 90 persen.
"Saat ini terdapat inovasi baru yang digunakan untuk pengobatan GERD dan H. pylori, yaitu Vonoprazan. Vonoprazan merupakan obat penekan asam lambung baru, yang pertama tersedia di Indonesia. Dari kelas yang berbeda dengan obat-obatan sebelumnya, yaitu kelas Pottasium-Competitive Acid Bloker (PCAB)," ujarnya.
Diyakini bahwa Vonoprazan, dapat meningkatkan Ph lambung dengan cepat, sebagai pereda nyeri pada ulu hati yang cepat, serta dapat menyembuhkan esofagitis erosif yang bersifat parah dengan cepat dan lebih baik daripada PPI. Dijelaskan juga jika PPI, lebih mampu mengontrol secara baik sekresi asam di malam hari.
"Obat ini sudah digunakan sebagai first line terapi dalam eredaksi infeksi H. pylori di Jepang dan dipercaya dapat menggantikan peran Proton Pump Inhibitor (PPI) dengan tingkat eradikasi yang lebih baik," ucapnya.
Dengan tingkat eradikasi yang lebih tinggi serta durasi aksi yang lebih lama, namun tetap stabil, Vonoprazan dapat memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dibandingkan dengan PPI sebelumnya.
Baca Juga: 3 Amalan Hari Jumat Paling Utama Menurut Ustadz Abdul Somad, Ternyata Bukan Baca Surat Al Kahfi
Obat yang dipercaya untuk mengobati para pasien dengan penyakit tukak lambung dan esophagitis ini, dapat membasmi H. pylori dan mencegah adanya tukak lambung yang masih berulang pada penggunaan aspirin dosis rendah serta penggunaan NSAID.
Yohannes Sinaga, selaku Country Head dari PT Wellesta CPI, menyampaikan bahwa Wellesta akan berkomitmen untuk bergabung dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kualitas hidup pasien dengan penyakit GERD, dan penyakit yang berhubungan dengan asam lambung lainnya di Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk menyediakan obat-obatan terkait penyakit gastrointestinal yang inovatif, kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Salah satunya dengan Vonoprazan sebagai solusi dari kebutuhan pasien Acid Related Disease yang belum dipenuhi oleh PPI," kata Yohannes.
"Kami percaya dengan mekanisme kerja dan fitur yang dimiliki oleh Vonoprazan, dapat menjadi harapan baru dan menjadi terapi lini pertama bagi pasien GERD dan eradikasi H. pylori dengan biaya terapi yang terjangkau," ucapnya melanjutkan.***
