Network
ZONABANTEN.com - Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Abdul Kadir, menyampaikan bahwa hasil reaktif tes cepat Antigen, dapat dijadikan sebagai persyaratan bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri, dalam mengakses layanan telemedisin secara gratis.
"Kalau positif atau reaktif berdasarkan Antigen, selama dilaporkan lewat sistem NAR (New All Record) big data Kemenkes, dia harusnya dapat layanan telemedisin," ucap Abdul Kadir dalam jumpa pers secara virtual via Zoom di Jakarta, pada Kamis 10 Februari 2022.
Masyarakat juga disarankan untuk tes cepat Antigen, pada sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan dengan laboratorium yang terkoneksi dengan sistem NAR milik Kemenkes RI tersebut.
Baca Juga: Kabar Gembira! Tarif Baru Rapid Test Antigen di Stasiun Lebih Murah
"Selama hasil tesnya terlapor ke sistem NAR, maka akan diverifikasi dan muncul notifikasi lewat telepon genggam, bahwa yang bersangkutan berhak atas perawatan gratis melalui telemedisin, termasuk pemberian obat-obatan," ujarnya.
Tetapi Abdul Kadir merekomendasikan, untuk masyarakat yang memperoleh hasil tes reaktif menurut Antigen guna melanjutkan pemeriksaan melalui tes cepat PCR, untuk hasil yang lebih akurat.
"Kalau hasil Antigen positif, kita anjurkan PCR karena 'gold standard' (hasil lebih akurat). Kalau rapid tes Antigen sangat ditentukan tinggi rendahnya, titer antibodi kita. Kalau dalam satu atau dua negatif (Antigen), mungkin bisa positif dengan PCR," ucapnya.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Tokyo Sediakan 2 Fasilitas Baru untuk Tampung Pasien Positif
Dalam penjelasannya Abdul Kadir juga menjelaskan, bahwa meskipun kasus COVID-19 di Jawa-Bali sedang mengalami peningkatan, namun gejala yang ditimbulkan varian Omicron tidaklah seberat pada saat gelombang varian Delta tahun lalu.
