ZONABANTEN.com— Bentrok dua kelompok warga yang menyebabkan 18 orang tewas di sebuah tempat hiburan malam di Sorong, Papua Barat, tidak ada kaitannya dengan issue agama.
Kapolres Sorong Kota AKBP Mario Cristy Pancasakti Siregar menyatakan bahwa tidak benar jika ada yang mengatakan bawa bentrok warga itu akibat penyerangan rumah ibadah. Pernyataan tersebut adalah isu yang tidak bertanggung jawab.
Dia menegaskan bahwa bentrok dua kelompok warga Malanu yang terjadi pada hari jumat malam tanggal 21 Januari 2022 tersebut murni saling serang antar warga dan tidak ada kaitannya dengan agama.
Baca Juga: Bursa Transfer: Gagal Dapatkan Vlahovic, Arsenal Incar Jovic, Barcelona Sepakat dengan Azpilicueta
Dalam keterangannya hari Sabtu tangal 22 Januari 2022 Mario mengatakan bahwa bentrok tersebut berawal dari pertengkaran pemuda perumahan KPR dan pemuda Malanu kampung kemudian berlanjut hingga saling serang warga menggunakan batu dan senjata tajam.
Kedua kubu yang saling serang tersebut sudah didamaikan oleh pihak kepolisian dan saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab bentrok guna diselesaikan secara hukum yang berlaku.
Kapolres mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang nantinya menimbulkan perpecahan dan konflik berkelanjutan.
"Kami berharap kedua kelompok warga yang terlibat saling serang mempercayakan penanganan masalah kepada pihak kepolisian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.