Ramai Petisi Tolak Galon Sekali Pakai, Masyarakat Kembali Berpolemik

- 16 Desember 2021, 15:10 WIB
Pekerja memindahkan galon di salah satu depo pengisian air minum dalam kemasan Daan Mogot, Jakarta, belum lama ini. Beredar narasi negatif terkait BPA dalam galon guna ulang, sejumlah pihak minta untuk hentikan hoaks tersebut.
Pekerja memindahkan galon di salah satu depo pengisian air minum dalam kemasan Daan Mogot, Jakarta, belum lama ini. Beredar narasi negatif terkait BPA dalam galon guna ulang, sejumlah pihak minta untuk hentikan hoaks tersebut. /ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/

ZONABANTEN.com - Jagat sosial media akhir-akhir ini ramai dengan adanya petisi tolak galon sekali pakai.

Petisi tolak galon sekali pakai ini dimulai oleh 2 anak muda peduli lingkungan, Elhan dan Helfia yang sudah dimulai sejak November tahun lalu.

Petisi galon sekali pakai ini dibuat karena kecemasan Elhan dan Helfia terhadap adanya kandungan mikroplastik dan zat berbahaya lainnya di dalam galon sekali pakai.

Menurut National Ocean Service, mikroplastik adalah partikel plastik yang ukurannya tidak sampai 5 milimeter. Partikel plastik ini dinilai berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan bawah air.

Baca Juga: Menkes Umumkan Indonesia Konfirmasi Satu Kasus Varian Baru Omicron

Untuk membuktikan adanya kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai, Elhan dan Helfia terus mengembangkan riset terhadap galon ini.

Menurut Elhan, klaim aman dari galon sekali pakai ini merupakan pembentukan stigma yang memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 dan isu bebas BPA yang lebih aman.

Tetapi isu galon sekali pakai yang berbahaya ini ditanggapi terbalik oleh Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI).

APSI mengatakan bahwa galon sekali pakai sudah berjenis PET (Polyethylene Terephthalate) yang lebih mudah didaur ulang dan ramah terhadap lingkungan.

Baca Juga: Breaking News: Gempa Bumi Guncang Maluku Hari ini 16 Desember 2021, Pukul 11.26 WIB

Penggunaan plastik PET bahkan telah digunakan sebagai kemasan produk konsumsi lain seperti botol mineral dan kemasan makanan lainnya.

Tuduhan berbahayanya galon sekali pakai dinilai tidak berdasar oleh APSI, dan dianggap sebagai fakta yang dibelokan.

APSI juga menduga bahwa pernyataan ini keluar dari oknum yang berusaha mendiskreditkan salah satu brand air mineral dengan menyamar menjadi LSM lingkungan melalui sosial media.

APSI melihat berita tidak benar tentang galon sekali pakai telah merugikan sejumlah pihak terutama yang mendukung sirkulasi ekonomi yang digaungkan pemerintah.

Padahal bagi APSI, penggunaan galon sekali pakai dengan jenis PET cukup membantu perekonomian rakyat kecil terutama pemulung dan pengepul sampah.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Cek Penerima BLT UMKM atau BPUM Rp1,2 Juta di Eform BRI

Sementara disisi lain, masyarakat menganggap penggunaan galon sekali pakai dinilai belum siap diterapkan di Indonesia.

Penggunaan galon sekali pakai dinilai dapat meningkatkan jumlah sampah plastik di Indonesia dan dapat berdampak terhadap lingkungan.

Ini karena beberapa kalangan menganggap bahwa masyarakat Indonesia belum memiliki mental tertib dalam aktivitas membuang sampah.

Beberapa kalangan yang lain bahkan lebih memilih kemasan galon mineral isi ulang yang sudah dikenal sejak lama.

Meskipun dinilai lebih berbahaya karena adanya kandungan BPA, galon mineral isi ulang dinilai praktis dan tidak menambah jumlah sampah plastik.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Sindonews Kontan.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x