Network
Selain itu, juga mempertimbangkan proporsi kasus anak terinfeksi Covid-19 mencapai 13 persen. Kemudian, juga dengan alasan sudah dimulainya pembelajaran tatap muka.
Anak-anak sendiri juga dapat tertular dan atau menularkan virus Corona dari dan ke orang dewasa di sekitarnya walau tanpa gejala. Sehingga IDAI mengeluarkan rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 untuk anak 6-11 tahun.
Baca Juga: Tak Bisa Instan, Jamie Carragher Beri Peringatan untuk Antonio Conte: Ini Spurs Bukan Chelsea!
Namun, vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ini tidak bisa diberikan jika memiliki sejumlah kontraindikasi. Di antaranya, penyakit autoimun tidak terkontrol dan anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
Kemudian, sedang menderita penyakit sindrom gullian barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis, serta hipertensi, diabetes dan penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali.
Tidak hanya itu saja, anak-anak yang sedang mengalami demam 37,5 derajat Celcius atau lebih, baru sembuh dari Covid-19 kurang dari tiga bulan, dan pascaimunisasi lain kurang dari satu bulan juga tidak bisa diberikan vaksin Covid-19 ini.
Baca Juga: SBY Dikabarkan Idap Kanker Prostat, Berikut 5 Tanda yang Tidak Boleh Diabaikan Pria
Namun, IDAI menyampaikan pula bahwa rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun ini bisa berubah sewaktu-waktu.
"Rekomendasi ini sifatnya dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan bukti-bukti ilmiah yang terbaru," demikian tertulis pada bagian 'Perhatian khusus' pada surat rekomendasi itu.
Jadi, sekarang anak-anak usia 6-11 tahun sudah bisa mendapatkan vaksin Covid-19 jenis Coronavac. Namun, pemberiannya tentu mengikuti jadwal yang dikeluarkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.***
