Waspada Tetap Patuhi Protokol Kesehatan, Potensi Gelombang Ketiga

- 21 Oktober 2021, 10:28 WIB
Patuhi Protokol Kesehatan/Anna Shvets/Pexels/
Patuhi Protokol Kesehatan/Anna Shvets/Pexels/ /

ZONABANTEN.com –  Para ahli kesehatan dan epidemiolog memperkirakan potensi terjadinya gelombang ketiga pandemi COVID-19 di Indonesia pada akhir tahun 2021, dengan rujukan akan adanya hari libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Sebenarnya, pada akhir 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan adanya gelombangketiga itu, khususnya di kawasan Eropa di awal 2021.

Sekarang, kata Nabarro, kita punya gelombang kedua. Jika mereka tidak membangun infrastruktur yang diperlukan, kita akan mengalami gelombang ketiga awal tahun depan.

Laporan media menyebut Eropa sebenarnya sempat menyaksikan penurunan kasus baru COVID-19, namunkemudian angkanya melonjak lagi.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 22 Kapan Dibuka? Simak Syarat Jadi Peserta Agar Tidak Gagal Kembali

Pada Sabtu (21/11), Jerman dan Prancis mencatatkan peningkatan kasus sebanyak 33 ribu. Swiss danAustria, melaporkan ribuan kasus setiap harinya.

Karena itu, Nabarro mengingatkan negara Asia tidak melonggarkan pembatasan sosial terlalu dini dan harusmenunggu sampai jumlah kasus berkurang dan tetap rendah.

Kini, menjelang akhir Tahun 2021, WHO juga mengingatkan lagi akan potensi terjadinya gelombang ketiga itu,khususnya di Indonesia.

Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, menurut dia, sangat memungkinkan merujuk pada negeri tetangga Singapura, yang kini mengalami kejadian itu.

Ahli kesehatan yang menjadi sukarelawan dan terlibat dalam membantu menggalang bantuan nutrisi bagitenaga kesehatan yang menangani COVID-19 dr Andreas Harry Lilisantoso, SpS (K) menguatkan pandanganitu.

Ia mengemukakan bahwa memang secara periodik pandemi COVID-19 penuh misteri.

Singapura yang begitu ketat saja, kata dia. bisa kecolongan, apalagi kita di Indonesia dengan jumlah pendudukyang tempat tinggalnya tersebar.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 21 Oktober 2021: Sedia Payung! Wilayah DKI Jakarta Diguyur Hujan

Atas kasus yang terjadi di Singapura itu, Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh jajaran menterinya untuk mengambil langkah mitigasi sehubungan dengan potensi gelombang ketiga, yang diperkirakan ahli pada akhir tahun ini.

Kepala Negara, melalui Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi persdaring, Senin (18/10) menyatakan, meskipun angka penularan COVID-19 terus mengalami penurunan, namun para menteri di kabinetnya diwanti-wanti untuk tetap berhati-hati dan mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga itu.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito menyatakan ada enam strategi yang disiapkan guna menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga itu.

Pertama, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat, yang dimaksudkan agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level PPKM dengan euforia yang berlebihan.

Kedua, meningkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia), khususnya di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, mendorong percepatan vaksinasi anak agar imunitas anak sudah terbentuk ketika musim libur tiba.

Baca Juga: Viral Tagar 'Oknum Aparat Brengsek', Advokat Alvin Lim Bakal Somasi Kapolri Hingga Kapolda Metro Jaya

Keempat, menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, terutama ke Bali.

Kelima, memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga, terutama

tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan.

Lalu, keenam, terus meningkatkan kampanye protokol kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat.

Potensi ancaman gelombang ketiga pandemi COVID-19 sudah diperingatkan para ahli kesehatan dengan rujukan peristiwa sebelumnnya, yakni gelombang satu dan dua.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x