Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19 Masuk Indonesia, Kominfo: Semua Pihak Saling Bersinergi

- 21 September 2021, 19:35 WIB
ilustrasi larangan untuk berkumpul di Malaysia ketika serangan covid-19 gelombang ketiga melanda/Marscella Ling/Unsplash
ilustrasi larangan untuk berkumpul di Malaysia ketika serangan covid-19 gelombang ketiga melanda/Marscella Ling/Unsplash /

ZONABANTEN.com -  Antisipasi gelombang ketiga COVID-19, pemerintah menghimbau agar semua pihak harus saling bersinergi dalam capaian penurunan angka kasus positif.

Penguatan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment, disiplin memakai masker, vaksinasi, serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai kunci untuk menjaga momentum saat ini.

Dalam Siaran pers, yang dikutip dari Antaranews.com menkominfo Johnny G. Plate megatakan,"Seluruh pihak untuk bersama-sama mengantisipasi gelombang ke-3 COVID-19 seiring meningkatnya kasus di beberapa negara tetangga, seperti Filipina, Malaysia, dan Singapura," kata Menteri Johnny.

Baca Juga: TERBARU! Update Covid-19 Nasional Selasa 21 September 2021, Sebaran Kasus Baru-Aktif di 34 Provinsi Indonesia

Menkominfo Johnny menerangkan bahwa berdasarkan dari penelitian yang berjudul Multiwave Pandemic Dynamics Explained: How to Tame The Next Wave of Infectious Diseases dalam jurnal Scientific Reports, gelombang baru COVID-19 tidak dapat dihindari.

Menurut Johnya, "yang bisa dilakukan saat ini adalah memperlambat terjadinya gelombang baru dengan mengendalikan jumlah kasus ketika berada di level rendah", ujar Johnny

Jntuk mengukung laju oercepatan oenulan Covid-19 maka harus diiringi dengan peningkatan intervensi farmasi seperti vaksinasi.

Berdasarkam jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia berada di angka 55.936 dengan penambahan kasus harian sebesar 1.932 data tersebut di kita pada senin 20 Septemner 2021.

Baca Juga: Pemerintah Umumkan Angka Reproduksi Covid-19 RI Dibawah 1, Luhut: Pandemi Covid-19 Saat Ini Terkendali

"Hal ini yang harus dipertahankan serendah mungkin dalam waktu yang lama, untuk meminimalisir dampak buruk gelombang baru," ujar dia.

Sebelumnya Menkominfo memastikan bahwa pemerintah telah belajar dari pengalaman menghadapi gelombang COVID-19 sebelumnya pernah terjadu pada Juni-Agustus 2021.

Pemerintah dipastikan sudah lebih siap mengantisipasi potensi gelombang baru dengan terus mengoptimalkan sinergi antar lembaga dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan dengan tepat.

Kebijakan tersebut meliputi pembatasan pintu masuk kedatangan internasional via udara (Tangerang dan Manado), Via darat (Aruk, Entikong, Nunukan, Motaain), dan via Laut (Batam dan Tanjung Pinang.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri Tahun 2021 Mengusung Tema Santri Siaga Jiwa dan Raga

Selain itu, kebijakan itu juga diikuti dengan peningkatan pengawasan oleh TNI dan Polri di pintu masuk internasional yang tidak resmi, baik di darat maupun laut. Kebijakan lain juga diterapkan dengan mensyaratkan vaksinasi, PCR tiga kali, dan karantina terpusat selama delapan hari untuk setiap perjalanan internasional.

Langkah selanjutnya yang dikedepankan pemerintah untuk menjaga momentum saat ini adalah dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel, mengakselerasi vaksinasi, serta Penguatan 3T dan 3M.

Terakhir pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi untuk mempercepat identifikasi potensi penyebaran kasus baru.

"Butuh kerjasama yang baik dari seluruh pihak agar Indonesia berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional," kata Johnny.

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x