Network
ZONABANTEN.com - Polri berhasil mengungkapkan bahwa aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan merupakan serangan yang direncanakan sebelumnya.
Selain itu, dari hasil pengembangan yang dilakukan oleh kepolisian, para tersangka tersebut diketahui mengikuti baiat di markas Front Pembela Islam (FPI).
Baca Juga: Kemenkumham Menolak Pengesahan Kepengurusan Kubu Moeldoko Hasil KLB Deli Serdang
"Hasil interogasi dilakukan pengembangan dan penangkapan terhadap satu AS alias EKA alias AR, dimana perannya adalah ikut dalam perencanaan, mengikuti kejadian di Villa Mutiara, kemudian telah berbaiat di markas FPI yang merupakan markas organisasi yang sekarang sudah terlarang," jelas Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan melansir dari Tribrata News, Selasa 30 Maret 2021.
Kabagpenum juga menjelaskan , aksi baiat itu dipimpin oleh seorang Ustaz yang bernama Basri.
Baca Juga: Serial Spanyol La Casa De Papel Diadaptasi Menjadi Money Heist Versi Korea
"Kemudian, tersangka Andre alias AN yang sama juga mengikuti perihal perencanaan, mengikuti kajian dan juga mengikuti baiat kepada Abu Bakar Al-Baghdadi," lanjutnya.
Ia juga menambahkan, tersangka R turut berperan dalam perencanaan titik aksi amaliyah itu dengan melakukan survei.
"Artinya sudah direncanakan titik dilakukannya aksi amaliyah bunuh diri tersebut," pungkas Kombes Pol. Ahmad Ramadhan.
