Setelah Kunjungi Lokasi Banjir Kalsel, Jokowi Diprotes Untuk Tak Hanya Menyalahkan Curah Hujan

- 19 Januari 2021, 09:16 WIB
Setelah Kunjungi Lokasi Banjir Kalsel, Jokowi Diprotes Untuk Tak Hanya Menyalahkan Banjir
Setelah Kunjungi Lokasi Banjir Kalsel, Jokowi Diprotes Untuk Tak Hanya Menyalahkan Banjir /Twitter @Jokowi

ZONABANTEN.com - Hari Senin, 18 Januari 2021, rombongan Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan langsung ke lokasi banjir Kalimantan Selatan. Lokasi yang dituju dalam kunjungan kerja tersebut adalah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Melalui kunjungan tersebut, Jokowi mengatakan bahwa tingginya curah hujan yang hampir terjadi selama 10 hari berturut-turut menjadi penyebab banjir parah di Kalsel.

Jokowi juga menyampaikan duka cita atas korban meninggal dalam musibah banjir ini.

“Saya sudah melihat langsung dampak banjir di sejumlah tempat di Kalsel. Sejumlah sarana penghubung rusak, salah satunya Jembatan Mataram di Kab. Banjar  yang runtuh. Puluhan ribu warga terpaksa mengungsi,” tulis Presiden Joko WIdodo melalui Twitter resminya di @jokowi pada Senin, 18 Januari 2021.

Baca Juga: Tim SAR Telah Berhasil Temukan 40 Korban Tanah Longsor Cimanggung, Sumedang Jawa Barat

“Dukacita yang dalam atas korban yang meninggal dalam musibah banjir ini,” lanjutnya.

Presiden mengatakan bahwa ia sudah memerintahkan Menteri PUPR memperbaiki jembatan yang runtuh dalam beberapa hari.

“Saya telah memerintahkan kepada Menteri PUPR untuk memperbaiki beberapa jembatan yang runtuh dalam beberapa hari ini. untuk warga yang berada di pengungsian, saya akan tetap memantau untuk memastikan ketersediaan logistik dan kebutuhan lainnya,” jelas Presiden Jokowi melalui akun Twitter resminya.

Beberapa netizen menanggapi cuitan orang nomor satu di Indonesia tersebut dengan meminta agar Jokowi tak hanya menyalahkan curah hujan tinggi, seperti yang dikatakannya pada kunjungan Senin lalu.

Baca Juga: Kuliah Gratis Bukan Impian! Yuk, Daftar KIP Kuliah, Syaratnya Gampang Kok!

 “Terima kasih bapa sdh datang ke daerah kami, banjir bukan semata intensitas hujan terus menerus di kalsel,” balasan dari akun @BowSandhi, “dan tidak bisa ditampung di sungai barito, ini karena : 1. Rusaknya hutan oleh tambang tambang batu bara ( silahkan cek pakai satelit dan heli ) 2. Pembukaan perkebunan sawit yg menggila 3. Tata kelola drainase yang sangat buruk, coba lihat sungai sungai di muaranya kalsel,” tulisnya.

“daerah kabupaten banjar, kota banjarmasin , sempit sempit Dulu Banjarmasin kota seribu sungai mungkin sekarang kota seribu selokan Dulu hujan tidak berenti berenti lama, biarpun tergenang tapi cepat surut,” jelasnya menanggapi cuitan kunjungan Presiden Jokowi ke Kalsel.

“Pak Presiden, di Kalimantan khususnya Kalsel kerusakan lingkungan akibat penggalian tambang batubara sdh sangat parah. Bnyk yg ilegal krn adanya permainan mereka yg terkait. Akibatnya bekas galian tidak di reboisasi. Coba liat dari udara, banyak lubang jadi kolam. Sangat bahaya.” Tulis akun @IndraHardi.

“Perbaikan sarana yg rusak akibat banjir itu persoalan teknis yg relatif mudah diperbaiki selama tersedia dana yg cukup. Masalahnya apakah anda punya keberanian utk mengubah tata kelola ruang secara radikal dan komprehensif agar banjir tdk terulang.” Tanggapan dari akun @nicolauscusanus.

Baca Juga: Wanita Pro-Trump Akui Dalang di Balik Penyerbuan Capitol, 'Presiden Trump Meminta Kami'

“Pak Presiden buat himbauan dong buat para pemilik modal yg punya kebun sawit dan pertambangan untuk buat saweran , saya yakin kurang dr 24 jam akan terkumpul milyaran rupiah... Jadi tugas relawan lebih ringan td mikiirin pengumpulan dana....” balasan dari akun @saflatif.

Terkait penyebab banjir Kalsel terparah ini, Direktur Eksekutif Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Kalimantan Selatan, Kisworo Dwi Cahyono berkomentar bahwa banjir yang merendam hampir seluruh wilayah Kalsel dipicu oleh dampak aktivitas pertambangan dan perkebunan sawit. ***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x