Tradisi Wabi-Sabi: Asal-Usul Kokedama dan Keindahan dari Sebuah 'Ketidaksempurnaan’

- 14 Desember 2020, 15:51 WIB
Asal-Usul Kokedama dan Keindahan dari Sebuah 'Ketidaksempurnaan’
Asal-Usul Kokedama dan Keindahan dari Sebuah 'Ketidaksempurnaan’ //Amazon.in

ZONABANTEN.com - Jepang merupakan negara yang memiliki beragam tradisi unik. Di samping tradisi minum teh yang cukup populer, ternyata jepang memiliki tradisi menghias tanaman yang tidak kalah nyentrik.

Kokedama, merupakan seni merawat tanaman yang berasal dari tradisi Jepang yang dikenal dengan ‘Wabi-Sabi’.

Tradisi ‘Wabi-Sabi’ sendiri adalah sebuah pandangan yang berpusat pada ketidaksempurnaan dan kefanaan.

Wabi-sabi menganggap bahwa keindahan terkadang berasal dari sesuatu yang  ‘tidak sempurna, tidak lengkap dan tidak kekal’.

Baca Juga: Indonesia Masuk 20 Besar Kasus Covid 19 Terbanyak, Ini Update Sebaran Corona Global 14 Desember 2020

Ini termasuk salah satu konsep tiga tanda keberadaan dari ajaran Buddha yaitu kefanaan, penderitaan dan kekosongan dari sifat dini.

Makanya seni merawat tanaman ini juga sering disebut sebagai bonsai orang miskin. Karena hanya menggunakan tanah dengan lumut sebagai media tanam tanpa pot dan tampak ‘tak sempurna’. 

Meskipun begitu, kokedama kini mulai populer dan digemari oleh pecinta tanaman hias dari berbagai kalangan.

Baca Juga: Bahaya! Ini Penyakit yang Akan Timbul Bila Tidur di Lantai

Kokedama sangat cocok bagi Anda yang menginginkan gaya unik dan anti-mainstream namun sangat fleksibel untuk diletakkan di berbagai tempat.

Karena juga menggunakan tali, Anda dapat menggantung kokedama sesuai dengan keinginan, seperti di kantor, kamar tidur bahkan kamar mandi.

***

Editor: Bondan

Sumber: Tranquilplants


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah