Trend Positif Kinerja Industri Jasa Keuangan di Sumsel Diapresiasi Anggota DPD RI

26 Oktober 2020, 21:14 WIB
Suasana Kunjungan Anggota DPD RI di OJK KR 7 /Humas OJK KR 7

ZONABANTEN.com – Trend positif kinerja industri jasa keuangan di Sumatera Selatan mendapat apresiasi dari anggota DPD RI, Arniza Nilawati, S.E., M.M.

Trend positif kinerja industri jasa keuangan dengan cara memberikan kemudahan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat Sumsel, khususnya terkait dengan kredit/pembiayaan.

Trend positif  kinerja industri jasa keuangan, menurut Ariza,  dibarengi dengan realisasi kebijakan percepatan pemulihan ekonomi nasional di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Sebanyak 39 Bidan Mengikuti Sumpah Pengangkatan PNS di Kabupaten Tangerang

Senin 26 Oktober 2020, Arniza Nilawati, kembali berkunjung ke OJK Kantor Regional 7 Sumbagsel, di penghujung kegiatan masa resesnya di wilayah Sumatera Selatan.

Ini merupakan kunjungan ini ke-3 Arniza selama tahun 2020 dalam rangka koordinasi dan pemantauan perkembangan ekonomi dan keuangan daerah di Sumatera Selatan.

Pada awal paparannya, Arniza menyampaikan bahwa reses kali ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana realisasi penerapan Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem keuangan untuk penanganan pandemic COVID-19 di wilayah Sumatera Selatan.

Termasu upaya dan dukungan apa saja yang telah dilakukan Otoritas dan stakeholder terkait dalam percepatan pemulihan ekonomi di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Tukang Sayur Sepi Pembeli, Ikut Jadi Maling Motor Raup Rp.3,6 Miliar, Dibekuk Polresta Tangerang

Sementara itu, secara makro, Hari Widodo Kepala BI Perwakilan Sumatera Selatan melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2020 terkontraksi cukup dalam di tengah kinerja perekonomian dunia yang melambat, yakni sebesar -5,23% (yoy), disebabkan oleh perlambatan seluruh kelompok pengeluaran.

“Namun demikian, kondisi perekonomian Sumatera Selatan di triwulan II-2020 masih terbilang cukup baik, dimana kontraksi ekonomi hanya sebesar -1,37% terkecil ke-2 di Sumatera, dan di bawah rata2 kontraksi ekonomi se-Sumatera dan nasional, dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar -3,01% dan -5,32%”, ungkap Hari.

Selanjutnya secara mikro, Untung Nugroho, Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan menyampaikan bahwa salah satu kebijakan nyata OJK bersama Pemerintah dalam menstimulus ekonomi adalah kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia Giveaway Trans 7, Senin 26 Oktober: Gass Poll!! Hadiah Uang, HP

“Kebijakan ini bisa dikatakan memiliki dua mata pisau, karena di satu sisi bersinggungan dengan masyarakat selaku nasabah, sedangkan di sisi lain bersinggungan dengan keberlangsungan lembaga jasa keuangan,” ucapnya.

Adapun lembaga jasa keuangan yang saat ini  kinerjanya turut terpengaruh adalah perusahaan pembiayaan, karena sebagian besar modal perusahaan pembiayaan bersumber dari kredit/pembiayaan perbankan.  

Untuk menjaga kelangsungan operasionalnya, Perusahaan Pembiayaan tetap harus menyalurkan pembiayaan kepada nasabah, sekaligus memberikan relaksasi kredit/pembiayaan, namun di sisi lain Perusahaan Pembiayaan tetap harus membayar angsuran bunga dan pinjamannya dari Perbankan.

Baca Juga: Walikota Tangerang Imbau Warga Tidak Berpergian Saat Cuti Bersama 28 Oktober

Untung merinci per Oktober 2020, jumlah kredit/pembiayaan yang telah direstrukturisasi mencapai nilai Rp10,93 Triliun dengan total debitur sebanyak 192.905 debitur.

Usai mendengarkan paparan rinci tersebut, Arniza memberikan respon positif atas realisasi kebijakan percepatan pemulihan ekonomi nasional di Sumatera Selatan, yang didukung dengan trend positif dari kinerja industri jasa keuangan.

“Saya berikan apresiasi kepada OJK, BI, dan Perbankan di Sumsel, karena telah memberikan kemudahan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat Sumsel, khususnya terkait dengan kredit/pembiayaan”, ungkapnya.

Baca Juga: PPP Dinilai Krisis Kepemimpinan, Nama Sandiaga Uno Mencuat Masuk Daftar Bacalon Caketum

Sebagai penutup kegiatan, Arniza berharap bahwa ke depannya, OJK, BI, Pemerintah Daerah, bersama industri jasa keuangan dapat membuat terobosan dalam percepatan pemulihan ekonomi.

Termasuk di antaranya dengan memunculkan produk-produk unggulan dan meningkatan sosialisasi edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait implementasi digitalisasi transaksi dan pengembangan UMKM.

Selain OJK KR 7 Sumbagsel, turut hadir dalam kegiatan reses tersebut Bank Indonesia dan perwakilan industri Perbankan, yakni PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, PT BNI (Persero) Kanwil Palembang, PT Bank Mandiri (Persero).***

Editor: Julian

Sumber: OJK Regional 7

Tags

Terkini

Terpopuler