ZONABANTEN.com - Untuk merayakan Minggu Palma pada 24 Maret 2024, Gereja Katedral Jakarta telah menyiapkan pelayanan misa.
Minggu Palma merupakan salah satu perayaan penting umat Katolik, karena akan menjadi hari permulaan peringatan sengsara Yesus Kristus sebagai juruselamat manusia.
Perayaan Minggu Palma merupakan perayaan refleksi terhadap peristiwa Yesus Kristus yang dielu-elukan saat memasuki Yerusalem, sebelum masa-masa penderitaan-Nya.
Baca Juga: Anak Muda Berpotensi Terlibat dalam Pilkada Banten 2024, Begini Kata Pengamat
Matius 21: 8-9 : “Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!”.
Sebagai peringatan penting, misa pun akan digelar di Gereja Katedral Jakarta. Adapun jadwal misa Minggu Palma adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Makna Tri Hari Suci Bagi Umat Katolik, dan Tanggal Perayaannya di Tahun 2024
Minggu Palma
Sabtu, 23 Maret 2024
Pukul 16.00 (offline)
Pukul 18.00 (offline)
Minggu, 24 Maret 2024
Pukul 06.00 (offline)
Pukul 08.30 (offline & online)
Pukul 11.00 (offline)
Pukul 16.30 (offline & online)
Pukul 19.00 (offline)
Baca Juga: Jadwal Misa Pekan Suci 2024 di Gereja Katedral Jakarta, Dari Minggu Palma hingga Paskah
Adapun perayaan misa Minggu Palma di Gereja Katedral Jakarta ini tidak membutuhkan pendaftaran terlebih dahulu, baik untuk misa di dalam gereja maupun di luar.
Akan tetapi umat diharapkan untuk tetap mematuhi peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh gereja.
Dalam perayaan Minggu Palma, biasanya umat akan diminta untuk membawa daun palma, yang akan digunakan selama misa.
Penggunaan Daun Palma sendiri selain mengenang peristiwa dielu-elukannya Yesus di Yerusalem, tetapi juga simbol kemenangan Yesus Kristus terhadap maut.
Seperti yang telah diketahui, umat Katolik mempercayai bahwa Yesus telah menang atas maut, setelah diri-Nya melakukan pengorbanan di tiang salib.***