Presiden Jokowi Informasikan, Hilirisasi Berhasil Serap 71.500 Tenaga Kerja, Berapa Persen TKA di dalamnya?

1 Agustus 2023, 15:18 WIB
Presiden Jokowi melihat produk-produk saat menghadiri pengukuhan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028. /@jokowidodo

ZONABANTEM.com - Presiden Jokowi menginformasikan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa hilirisasi telah berhasil menciptakan sejumlah dampak positif bagi masyarakat Indonesia, khususnya di bagian perekonomian.

Sebagaimana disebutkan Presiden Jokowi, hilirisasi berhasil menyerap 71.500 tenaga kerja padahal sebelumnya, pengolahan nikel hanya mampu mempekerjakan 1.800 tenaga kerja.

"Hilirisasi telah menciptakan sejumlah dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Di Sulawesi Tengah, sebelum hilirisasi nikel, pengolahan nikel mempekerjakan hanya 1.800 tenaga kerja. Setelah hilirisasi, industri ini menyerap 71.500 tenaga kerja!" Ungkap Presiden Jokowi melalui akun resmi media sosialnya, pada, 1 Agustus 2023.

Informasi baik ini ternyata mendapat kritikan dalam bentuk pertanyaan dari beberapa warganet setelah melihat postingan Presiden Jokowi di Twitter resminya.

Akun Twitter atas nama, @fals***** bertanya kepada Presiden Jokowi lewat kolom komentar terkait jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang tergabung dari 71.500 tersebut.

"Yang tenaga kerja asing (China) berapa pak?" ujarnya.

Kemudian akun Twitter @myr***** bertanya hal yang sama tetapi dalam bentuk redaksi berbeda.

"Tenaga kerja China apa pribumi pak?" Tanya @myr*****.

Namun, di luar ungkapan kritik tersebut sebagian besar masyarakat Indonesia menanggapi positif hasil program hilirisasi, mereka mendukung kinerja pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi negara melalui program tersebut.

Dari peningkatan ini, secara otomatis hilirisasi memiliki impek yang cukup signifikan terhadap pendapatan negara.

Terbukti, pada tahun 2014 sampai 2015 pemerintah menghasilkan kurang lebih Rp31 triliun dari ekspor bahan mentah dan setelah adanya hilirisasi, menjadi Rp510 triliun.

"Hilirisasi juga memberikan kontribusi besar pada pendapatan negara. Dulu, tahun 2014 sampai 2015, pemerintah menghasilkan kurang lebih Rp31 triliun dari ekspor bahan mentah. Setelah hilirisasi, menjadi Rp510 triliun," lanjutnya.

Baca Juga: Papua Tengah Dilanda Kelaparan, Presiden Jokowi Segara Lakukan Hal ini

Dampak ini terlihat dapat dirasakan oleh seluruh lapisan penduduk Indonesia, khususnya wilayah yang menjadi pusat industri tersebut.

Pertumbuhan ekonomi di daerah mendapatkan dampak positif dari adanya hilirisasi dan kemudian hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Sebut saja pertumbuhan ekonomi di daerah Maluku Utara, sebelumnya rata-rata 5,7 persen, setelah hilirisasi jadi 23 persen.

Presiden Jokowi melihat produk barang-barang saat acara pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028. @jokowidodo

"Hilirisasi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah yang kemudian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang sebelumnya rata-rata 5,7%, setelah hilirisasi jadi 23%. Dan berbagai dampak positif lainnya," imbuh orang nomor 1 di RI.

Berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang sangat positif ini, Presiden Jokowi menghimbau agar program hilirisasi jangan berhenti pada industri mineral saja tetapi juga dijalankan pada sektor lainnya. 

"Karena itulah, program hilirisasi ini jangan berhenti pada industri mineral saja, tetapi juga pada sektor lainnya," ungkap Jokowi kepada seluruh pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028.

Presiden Jokowi menghadiri acara pengukuhan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028 pada, 31 Juli 2023. @jokowidodo

Pada acara pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028, 31 Juli 2023, Presiden Jokowi mengajak mereka agar ikut serta mendukung program hilirisasi tersebut.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: @jokowi

Tags

Terkini

Terpopuler