Mengenal Pratiwi Pujilestari Sudarmono, Ilmuwan yang Hampir Menjadi Astronot Wanita Pertama Indonesia

31 Juli 2023, 11:41 WIB
Mengenal Pratiwi Pujilestari Sudarmono yang sempat dijadwalkan untuk terbang ke luar angkasa /Space Facts

ZONABANTEN.com – Mengenal Pratiwi Pujilestari Sudarmono, ilmuwan yang hampir menjadi astronot wanita pertama Indonesia.

Pratiwi Pujilestari Sudarmono, yang lahir pada 31 Juli 1952, ialah seorang astronot wanita pertama Asia asal Indonesia yang berkeinginan untuk pergi ke luar angkasa.

Rencananya, Pratiwi akan menjadi wakil Indonesia, dalam rangka kerjasama dengan National Aeronautics and Space Administration (NASA), untuk pergi ke luar angkasa dengan pesawat ulang-alik Columbia.

Sayangnya, pesawat tersebut mengalami insiden ledakan pada 28 Januari 1986, 6 bulan sebelum Pratiwi dijadwalkan pergi.

Pesawat ulang-alik Columbia meledak dalam waktu 73 detik setelah diluncurkan, saat berada dalam ketinggian 15 kilometer.

Selanjutnya, Pratiwi dijadwalkan akan berangkat pergi ke luar angkasa pada 24 Juni 1986. Namun, lagi-lagi rencana tersebut gagal karena meledaknya pesawat ulang-alik Challenger.

Baca Juga: Mau Jadi Astronot NASA? Begini Syaratnya, Salah Satunya Berat Badan Di Antara 50 Hingga 95 Kilogram 

Meskipun gagal, ia tetap menjalani pelatihan astronot. Baginya, yang sulit adalah mempelajari sistem kerja pesawat ulang-alik.

“Yang berat itu mempelajari sistem kerja pesawat ulang-alik. Bagi saya seorang dokter dan ahli laboratorium, cukup sulit,” katanya.

Setelah Indonesia menjalin kerjasama dengan NASA, banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk melihat Bumi dari kejauhan.

Saat itu, Indonesia berkesempatan mengirim seseorang untuk naik pesawat ulang-alik bersamaan dengan peluncuran Satelit Palapa.

Kementerian Riset dan Teknologi bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia saat itu mendiskusikan tentang siapa yang akan mewakili Indonesia.

Baca Juga: NASA Resmikan 10 Calon Astronot Baru Untuk Misi Paling Menakutkan di Luar Angkasa Tahun 2025 

Kedua lembaga tersebut memunculkan kandidat-kandidat dari berbagai golongan, seperti tentara, pilot, hingga ibu rumah tangga.

“Banyak calon para tentara, sebagian besar di antaranya para pilot pesawat pemburu, ada yang dari penerbangan Angkatan Laut. Banyak juga remaja, mahasiswa, sampai ibu rumah tangga,” ujarnya.

Ketika indonesia mendapat izin untuk melakukan riset ilmiah mengenai misi luar angkasa tersebut, pemerintah memutuskan ilmuwan sebagai kandidat yang akan diberangkatkan.

Bersamaan dengan itu, untuk mengikuti pelatihan sekaligus riset ilmiah pesawat ulang-alik diberi nama Indonesian Space Experiment.

Meskipun misi tersebut gagal, namun Pratiwi tetap menjalani penelitian di Amerika Serikat dan beralih untuk penelitian yang dilakukannya di kompleks NASA, Amerika Serikat.

Kini, Pratiwi menjabat sebagai profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Pikiran Rakyat Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler