WAW! 10 Perempuan Pengukir Sejarah yang Wajib Anda Tahu!

26 Mei 2023, 07:29 WIB
10 perempuan pengukir sejarah /E-book Anak

 

ZONABANTEN.com - 10 perempuan pengukir sejarah ini berasal dari kalangan yang berbeda-beda. 

Diantara mereka ada seorang putri ulama, kalangan kerajaan, dan bahkan dari ada yang berasal dari kalangan bawah. 

Siapa saja mereka? Berikut 10 perempuan pengukir sejarah yang perlu kita tahu:

1. Ratu Sima

Dia adalah sosok pemimpin perempuan yang sangat tegas dan adil. Menurut sumber Tiongkok, Sima berasal dari sebuah kerajaan yang bernama Ho-ling. 

Letak kerajaannya disebut juga She-p'o, terletak di Lautan Selatan, di sebelah Ho-ling adalah P'oli; di sebelah baratnya adalah To-p'o-teng; di sebelah utaranya terletak Chen-la; dan di sebelah selatannya adalah lautan. Tetapi hingga saat ini tidak ada yang tahu letak kerajaan ini.

Baca Juga: Nagita Slavina Miliki Semua Kriteria Menantu Idaman Mama Amy, Bikin Raffi Ahmad Semakin Jatuh Cinta  

2. Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani

Dia adalah raja Majapahit ketiga dan merupakan raja perempuan pertama di kerajaan Majapahit. 

Saat masa awal Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani memerintah kerajaan Majapahit, Aria Tadah menjadi patih amangkubhumi.

Baca Juga: Tertarik Politik? Mari Mengenal 25 Istilah dalam Politik serta Artinya! 

3. Ratu Kalinyamat

Dia adalah pemimpian perempuan yang ditakuti oleh Bangsa Portugis. Ratu Kalinyamat sama dengan Ratu Jepara.

Di luar negeri, disebut menurut nama besar kerajaannya, yakni Jepara, sedangkan orang Jawa menamakannya sesuai dengan nama kota istananya, yaitu Kalinyamat. 

4. Laksamana Keumalahayati

Dia adalah Laksamana perempuan pertama di Indonesia. Namanya Keumalahayati, orang Aceh biasa memanggilnya Malahayati atau Hayati. 

Keumalahayati sampai saat ini belum diketahui tanggal kelahirannya, dia adalah putri Laksamana Mahmud Syah.

Kakekya bernama Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah kesultanan Aceh Darussalam sekira tahun 1930-1939, dia juga Laksamana yang gagah perkasa. 

Sultan Salahuddin Syah adalah putra Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530), pendiri kerajaan Aceh Darussalam. 

Dengan demikian, dalam tubuh Keumalahayati mengalir darah pelaut yang gagah berani dalam mengarungi laut luas. 

5. Nyi Ageng Serang

Dia adalah perempuan pemberani dan ahli dalam strategi perang. Ketika perang antara pangeran Dipanegara (baca: Diponegoro) dengan Belanda (yang dikenal dengan istilah perang Jawa) meletus pada tahun 1825, ada seorang perempuan tua yang ikut memimpin peperangan. 

Saat perang Jawa mulai berkobar, dia sudah berumur 73 tahun, usianya yang mulai lanjut, membuatnya ditandu. 

Dari atas tandu itulah perempuan itu memimpin, memberi semangat serta mengatur siasat. 

Nama perempuan itu adalah Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Kusna Edi, tetapi dikemudian hari dia lebih dikenal dengan Nyi Ageng Serang karena pada masa tuanya ia menjadi pemimpin yang disegani di daerah Serang.

Serang adalah sebuah daerah yang saat ini berada di wilayah perbatasan antara Purwodadi-Sragen, sekitar 40 kilometer sebelah utara kota Purwakarta, Solo. 

6. Martha Christina Tiahahu 

Dia adalah pahlawan belia dari Nusa Laut. Dia lahir di Desa Abubu, Kecamatan Nusa Laut, Kabupaten Maluku Tengah pada, 4 Januari 1800. 

Saat berjuang, ia masih tergolong remaja karena usianya masih 17 tahun. Saat itu dia sudah berani ikut serta berjuang melawan penjajah Belanda (1817) yang menyebabkannya gugur menjelang 2 Januari 1818. 

7. Pacut Baren

Dia adalah pejuang dan Uleebaleng asal Aceh. Dia lahir di Tungkap, saat Aceh dalam suasana konflik, ayahnya bernama Teuku Cut Amat, Uleebalang Tungkop yang berpengaruh, terpandang, berwatak keras, dan pantang menyerah. 

8. Tengku Fakinah

Dia adalah seorang ulama besar dan panglima perang. Tengku Fakinah biasa dipanggil Tengku Faki. 

Dia adalah putri dari seorang Tengku Datuk, seorang pejabat pada pemerintahan Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah (1823-1836).

Dia disebut juga Tengku Asahan karena pada masa remajanya dia pernah merantau ke daerah Asahan, Aceh Selatan. 

9. Siti Walidah 

Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan melakukan perubahan melalui pemberdayaan perempuan di pengajian-pengajian. 

Perempuan berhijab ini lahir di Kauman, Yogyakarta pada tahun 1872. Dia menikah dengan Kyai Ahmad Dahlan pendiri organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah sehingga dari sini masyarakat lebih mengenalnya dengan Nyai Ahmad Dahlan. 

10. Maria Walanda Maramis

Dia mencerdaskan para perempuan melalui organisasinya. Perempuan hebat ini lahir di Kema, salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara pada, 1 Desember 1872. 

Nama lengkapnya adalah Maria Joshepine Chaterine Maramis. Ayahnya bernama Bernardus Maramis, dia adalah seorang pedagang kecil di desanya, dan ibunya bernama Sarah, seorang ibu rumah tangga.

Itulah beberapa nama perempuan hebat, gagah berani berada di barisan paling dengan untuk berjuang.***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Buku Perempuan Perempuan Pengukir Sejarah

Tags

Terkini

Terpopuler